Bab 6 - Niat Jahat Telah Terbentuk


「Baiklah kalau begitu, pertandingan untuk menentukan posisi Morito akan segera dimulai. Apakah kedua belah pihak siap?」

「Ya」 (Sarona)

「Yeah」 (Gazuna)

Seoarang Elf berjalan di antara Sarona & Gazuna untuk mengonfirmasi sebelum pertandingan dimulai. Menurut Yuyuna & Ruruna, sepertinya orang itu adalah kepala desa. Tentunya, dia punya aura yang bermartabat di sekelilingnya.

「Baik, kalian akan bertarung di dalam penghalang, dan juga orang lain dilarang untuk masuk. Tak satu pun dari kalian bisa keluar sampai pemenangnya ditentukan」 (Kepala Desa)

「Seperti yang kau ajukan yang kalah harus meninggalkan desa, aku tak ada niatan untuk merenggut nyawamu」 (Sarona)

「Oh, ini tak seperti aku ingin mengambil nyawamu. Itu benar aku hanya ingin menghancurkan semangatmu, jadi berikan aku pertunjukan yang bagus」 (Gazuna)

「Begitu ya....」 (Sarona)

Setelah berkata begitu banyak, mereka mengeluarkan senjata. Sarona-san menggunakan pisaunya yang berhiaskan berlian. Dan Gazuna sepertinya akan menggunakan pedang panjang. Keduanya menyiapkan senjata mereka. Sekali lagi Kepala desa mengkonfirmasi keduanya sebelum kembali ke kursi penonton.

「Oke. Dengan kondisi yang telah ditentukan....

Semua orang di sini akan menjadi saksi」 (Kepala Desa)
Kepala desa merapalkan sihir. bentuk setengah lingkaran dengan cahaya sedikit kebiruan. Sebuah penghalang (Barier) transparan telah menutupi arena.

*kon kon*

Itu keras, tapi sepertinya akan hancur kalau aku memukulnya dengan serius. Meskipun aku tidak akan melakukannya.

「Mulai....」 (Kepala Desa)

Gazuna bergerak bersamaan dengan sinyal kepala desa untuk memulai duel. Dia meluncurkan tusukan untuk memanfaatkan perbedaan antara pedang panjang dan pisau. Sebuah tusukan tajam, Sarona-san merubah jalurnya dengan mudah menggunakan pisaunya. Untuk menghancurkan keseimbangannya, Sarona-san meluncurkan beberapa serangan tipuan ke wajah Gazuna, menggunakan rotasi tubuhnya dia melancarkan tendangan berputar yang mendarat di perut Gazuna, tapi yang menunjukan ekspresi kesakitan adalah Sarona-san.

「Sial, dampak ini.... besi? Tidak, di balik jubah itu hanyalah pakaian biasa. Lalu apakah ini karena jubah itu?」 (Sarona)

「Seperti yang diharapkan dari Sarona! Kau cukup pintar. Itu benar, jubah ini dapat menunjukkan kekerasan besi ketika kau mengalirinya dengan kekuatan sihir. Aku mendapatkan ini dari pedagang tertentu baru-baru ini! Baik itu pisau atau Taijutsu, itu tidak akan bekerja melawanku!! Sekarang apa yang akan kau lakukan Sarona-chaaaan」 (Gazuna)

Ah, itu sesuatu yang cukup dia miliki, tak heran jika dia ingin membual.

「Oh begitu....」 (Sarona)

Sarona hanya memberikan jawaban singkat. Ia menyarungkan pisau di pinggangnya dan menyipitkan matanya. Pada saat itu, dengan gerakan eksplosifnya ia menutup jarak dengan Gazuna dan dengan kekuatan penuh menginjak ujung jari kakinya yang tidak tertutup oleh jubah. Itu pasti sakit ~

Saat ini, masih dengan ekspresi kesakitan, Sarona mencengkram jubahnya dan meluncurkan tandukan kepala. Itu juga kelihatan menyakitkan~

Namun serangannya tak berakhir di sana. Gazuna jatuh terlentang setelah menerima sapuan kaki, Sarona-san memukul wajahnya dengan tidak sabar sambil menumpangi dirinya.

Maafkan aku Sarona-san, Tapi sekarang aku takut kepadamu. Maksudku, ia melakukannya dengan wajah tanpa ekspresi, Untuk sampai sejauh itu.... apakah ini karena dia memanggilnya "-chan"? Yuyuna dan Ruruna tampaknya juga menjadi sedikit takut. Aku harus berhati-hati juga, yeah.... yeah....

Oh dia selesai, Sarona-san perlahan berdiri dan mengambil jarak setelah entah bagaimana puas dengan memukuli Gazuna.

「Itu tidak berguna. Kau dapat mencoba berbagai tindakan untuk menghadapiku, tapi itu akan menjadi tak berarti. Bila tidak paham semua itu, kau hanyalah seorang idiot?」 (Sarona)

Oh Sarona-san memberi komentar keras, tapi aku pikir dia tidak akan menjawab pertanyaanmu atau lebih tepatnya aku tidak berkipir dia bisa bicara sekarang.

Atau jadi kupikir---

「Kukuku.... seperti yang diharapkan dari Sarona si Morito terkuat. Ketika marah tak ada belas kasihan sama sekali, benar-benar menakutkan, sungguh」 (Gazuna)

Gazuna berdiri sambil melemparkan lelucon, wajahnya yang telah dipukuli sedikit demi sedikit kembali normal, tersenyum gila. Aku ingin tahu apa yang dia masih sembunyikan di lengan bajunya?

「Memarnya disembuhkan.... jadi begitu, itu samar-samar tapi aku merasa beberapa sihir memancarkan dari jubah itu.... sihir pemulihan otomatis, bukan?」 (Sarona-san

「Itu benar Sarona, tak peduli seberapa banyak pun kau menyerangku itu tidak berguna. Kenapa kau tidak menyerah saja?」 (Gazuna)

「Omong kosong. Dari situlah kepercayaan dirimu berasal? Hal seperti itu hanya cukup untuk sedikit mengulur waktumu」 (Sarona)

「....Fufufu, ah itu benar! Ini hanya sementara!! Tapi, itu bukan masalah!! Sarona! Aku akan memberikanmu perasaan putus asa!!!」 (Gazuna)

Berkata begitu, Gazuna mengambil sebuah bola hitam dari jubahnya.

「Dan ini akan memenuhi keinginanku!

Isilah hatiku dengan Injil dari kegelapan agung」 (Gazuna)
Bereaksi terhadap kata-kata Gazuna, cahaya hitam dilepaskan dari bola dan memenuhi seluruh pandanganku tapi segera menghilang ke sumbernya dalam sekejap mata. Meskipun cahaya hitam sebelumnya telah menghilang, tapi bola hitam di tangan Gazuna adalah kenyataan. Sarona-san membuka dan menutup tangannya untuk memastikan apakah ada kelainan di tubuhnya.

「Apa itu tadi? Apa yang coba kau lakukan?」 (Sarona)




*- - - - - dokkun! - - - - -*

Aku ingin tahu apa? Barusan, aku mendengar sesuatu seperti detak jantung.... tapi semua orang di sekitar bertindak seperti biasa, apa kalian tidak mendengarnya? Emm.... itu hanya imajinasiku, aku yakin.... hmm? Entah mengapa tanahnya bergetar, iya kan?

*dododo dododo dododo !!!!!*

Sesuatu yang mirip langkah kaki banyak orang terdengar dari kejauhan, menuju kemari dengan kecepatan penuh....