Bab 1 - Tempat Aku Berada Sekarang Adalah "Gunung"


Sudah Dua tahun sejak aku lari dari Ibukota Kekaisaran.

Sekarang, aku berada di tengah-tengah badai salju tapi anehnya aku tidak merasakan dingin sama sekali. Anggota tubuhku bisa bergerak normal. Dan ketika aku maju selangkah, udara gurun yang terik menyebar kali ini.

Ada variasi dari perubahan iklim yang brutal di tempat ini. Kadang menjadi gemuruh dengan hujan yang lebat, kadang menjadi hari yang cerah, dll. Sama seperti sekarang, hujan es mulai turun tak lama setelah matahari yang terik tersebut menyemburkan gelombang panas, sungguh tempat yang lucu.

Tempat ini adalah "Gunung"

Lagi pula itu bukan sebuah gunung biasa. Gunung raksasa ini, bagaimanapun orang memahaminya betapa berbahayanya tempat ini, cukup mengatakan itu tak ada yang akan mendekati tempat ini.

Aku pikir ada dua alasan mengapa tempat ini berbahaya. Pertama dan hal yang paling tak menyenangkan adalah perubahan iklim yang brutal, dan yang lainnya, ada 3 binatang buas di depanku yang bisa dijadikan contoh bagusnya.

Pertama di sisi kiri, tinggi tubuh 3m dengan kepala banteng, mahluk itu berjalan dengan dua kaki ditutupi dengan bulu hitam, seekor monster yang sangat kuat, sebuah makhluk yang disebut "Minotaur". Di tangan kanannya ada sesuatu seperti palu kayu raksasa. dia menatapku dengan lapar sambil meneteskan air liur.

Selanjutnya di sebelah kanan, anjing berkaki empat dengan bulu hitam tinggi sekitar 5m. Namun itu bukan sekedar anjing biasa, sebab punya 3 kepala.

Sebuah tubuh dengan tiga kepala. . . aku ingin tahu apa mereka bisa akur? Menurutku kepala yang di tengah adalah pemimpin? kau tahu?, karena dia memuntahkan api merah.

Tapi tampaknya mereka terfokus pada kesadaran tunggal sekarang. Ketiga kepala itu meneteskan air liur tak terkendali saat menatapku. Oh begitu, mereka menganggapku sebagai makanan.

Dan kemudian di tengah dan yang terakhir, berdiri dengan dua kaki? Seekor naga besar setinggi 7m yang berselimutkan sisik hitam.... itu seekor naga dengan cakar besar yang akan mampu merobek apapun dengan sangat mudah. Dan naga ini juga meneteskan air liur sambil menatapku.

Ini tak terbatas pada 3 monster ini. Aku telah tinggal di gunung ini selama dua tahun terakhir, tempat monster berkeliaran dengan bebas. itulah kenapa orang-orang menghindari tempat ini.

Aku sungguh. . . sungguh dengan mati-matian untuk selamat dari kematian di gunung ini.

Maksudku, aku telah lari dari Ibukota Kekaisaran seperti orang gila sambil menangis. Aku tak mampu memikirkan apapun wakru itu dan saat aku menyadarinya, aku sudah disini, di gunung ini. Aku mencoba menuruni gunung tapi dikejar oleh monster.

Aku tidak bisa memprediksi perubahan iklim, aku rasa semua arah kacau sehingga aku jadi tersesat, aku menelusuri ke seluruh tempat.

Namun, aku selamat. Aku selamat di lingkungan yang keras ini selama dua tahun. Ini memberikanku kepercayaan diri, walau hanya sedikit.

Ngomong-ngomong, anjing berkepala tiga tadi sudah menunjukan perutnya setelah satu pukulan, masing-masing tiga monster yang tadi mengambil sikap patuh.

Lihat, aku tak akan memakanmu.... jadi jangan menatapku dengan mata berkaca-kaca....

Seperti yang kau lihat, monster di sini itu lemah. Begitu lemah sehingga itu mungkin untuk warga kota biasa sepertiku mengalahkan mereka. Hanya jumlah mereka yang banyak. Kau akan menemukan monster lemah lainnya setelah berjalan beberapa langkah. Setelah dua tahun ini, tak ada monster apapun yang bisa menang melawanku lagi. seperti yang kubilang barusan, hanya jumlah mereka yang banyak.

Bahkan jika itu sepotong kue di pertempuran 1-lawan-1, ketika mereka menyerang berkelompok tingat bahayanya meningkat bukan main. Makanya orang tak ingin mendekati gunung ini. Karena di sini monster selalu menyerang berkelompok.

Namun, melihat apa yang sedang tidur nyenyak di depanku....

Setelah mengetahui mereka tidak akan dimakan, kami dari ras yang berbeda bekerja sama untuk bertarung melawan kawanan monster yang tiba-tiba muncul. Sebelumnya, monster seperti ikan dan seperti kucing juga bekerja sama untuk menyerang kami.

Aku terkejut, dan dengan tidak sengaja....

「Kalian! Ayo serang itu bersama! Jangan biarkan ikan itu kabur!!」 (Wazu)

....berkata begitu. Setelah melihat satu sama lain untuk sementara mereka mulai bergerak, aku tak tau apakah kata-kataku tersampaikan pada mereka.

Setelah hidup mati-matian di gunung ini selama dua tahun, hanya ada satu hal yang ingin kulakukan.

Aku ingin bertemu orang....

Aku hanya menyaksikan kemegahan alam yang keras dan monster dalam kurun dua tahun ini. Juga, aku menyadari setelah berteriak ke orang-orang ini, aku belum berbicara untuk waktu yang lama....

Itulah mengapa, aku ingin bertemu orang sekarang, aku ingin berbicara dengan orang bagaimanapun caranya!!!

Jadi aku membulatkan tekatku! Mari menuruni Gunung!!

Aku sudah terbiasa dengan gunung, itu seperti kebun rumahku sekarang sehingga tak mungkin untuk tersesat.

Jadi aku turun dari gunung dengan maksud untuk bertemu orang di dalam pikiranku.

Sementara salah paham berbagai hal tentang gunung ini ....