Bab 4 - Pertemuan Dengan Elf


Elf berambut perak berterima kasih padaku.

「.....」 (Wazu)

Haah? Aku ingin tahu kenapa.... suaraku tak kunjung keluar. Selain itu kupikir pipiku jadi agak panas. Aku akan dicurigai jika tidak segera menjawab!! Umm.... umm.... apa yang harus kukatakan disituasi seperti ini? Semua baik-baik saja, aku hanya harus mengatakan sesuatu.... ah lihat, ia menunggu jawabanku, tolong jangan tatap aku dengan mata seperti itu....

Bagaimana ini!!! Aku tak bisa memikirkan apapun!!

Sial, kenapa aku tak bisa berbicara dengan baik pada saat yang penting. Percakapan yang telah lama aku tunggu-tunggu setelah 2 tahun, ini terasa begitu jauh, Elf-san, ada apa? Hah? Apakah ada sesuatu di wajahku? Melihatku dengan wajah seperti itu.

Imutnya....

Haaah

Tidak, bukan itu!!

Anak itu juga menoleh kearahku dengan khawatir, sial!!!

Hal ini malah menambah tekanan padaku. Tenanglah diriku, aku hanya perlu mengatakan sesuatu. Mari ambil napas dalam-dalam, tentunya harus ada sesuatu yang bisa kukatakan!

Sesuatu.... sesuatu.... sesuatu....

「Baiklah, aku sudah memutuskannya ~ ~ ~ ! ! ! ! !」 (Wazu)

Tidaak.... apa-apaan itu?

Kepalaku langsung jadi dingin. Aah Aku mengacaukanya kali ini. Aku tahu itu, yeah aku memahaminya dengan jelas. ini terjadi begitu saja, Aku tidak percaya terhadap apa yang kukatakan pada diriku sendiri, tapi segalanya tak bisa kutarik lagi. Aku menerimanya, aku akan menerima apapun yang ia katakan, Tolong lari tubuhku, telanglah kakiku, bersama-sama mari terima aib ini. Lakukanlah, aku telah membulatkan tekatku.

「Hei-Hei」

「Ha-Ha hahaha」

Dua tawa menggema kedalam kesadaranku, suara pria memberikan perasaan kagum dan suara wanita.... kedengarannya seolah-olah dia sedang bersenang-senang. Dua orang yang menyinggkirkan si Scars-man berjalan perlahan ke tempatku.

「Nak, Apaan sih yang tiba-tiba kau bicarakan?」

「Bukankah itu bagus? Aku pikir dia anak yang lucu, kau juga berpikir begitu.... 'kan, Sarona?」

「Kalian ini, Dia telah menyelamatkan Siena, bukankah seharusnya kalian berterima kasih dahulu?」 (Sarona)

Sarona ya... kupikir itu nama yang indah.

「Yeah maaf, terima kasih banyak」

「Aku tahu, aku tahu, terima kasih telah menolong Siena」

「Ah tidak, maaf karena tiba-tiba mengatakan sesuatu yang aneh」 (Wazu)

Aku dengan ringan menundukkan kepalaku, aku melirik Sarona-san, ia menunjukan senyum lebar diwajahnya.

「Onii-chan, terima kasih bantuannya」 (Siena)

Siena juga bilang berterima kasih.

Waktu Siena memanggilku Onii-chan, aku ingat adikku yang kutinggalkan di Ibukota Kekaisaran. Secara tak sengaja aku membelai kepala Siena dengan lembut. Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja....

「Yah, bukan berarti kami meragukanmu, tapi kenapa kamu sendirian di tempat seperti ini」 (Sarona)

Aku memperhatikan kalau belum memperkenalkan diriku saat Sarona-san menyebutku dengan 'Kamu'.

「Emm.... Bagaimana aku harus memulainya.... ah namaku adalah Wazu dan karena banyak hal yang terjadi aku baru turun dari gunung ITU, saat dalam perjalanan untuk melewati hutan ini aku tiba-tiba mendengar suatu teriakan jadi aku bergegas ke sini....」 (Wazu)

Sambil menjelaskan, aku menunjuk kearah "Gunung" yang telah kutinggali selama 2 tahun.

「Tunggu sebentar, gunung yang kau sebut barusan, apakah itu bagian dari gurauan?」

「Yeah sungguh, kami tak tahu harus bereaksi bagaimana? untuk elf yang hidup di hutan ini, gunung itu bukanlah sesuatu yang bisa kau tertawakan」

「??」 (Wazu)

Gurauan? Tertawa? Aku hanya memberitahukan diriku yang sebenarnya. Tapi entah mengapa ucapanku malah dianggap gurauan, aku merasa sedikit tidak nyaman. Nah lebih baik untuk tidak keberatan.  Malahan, aku hanya ingin tahu lokasi kota terdekat. Tapi Sarona-san tiba-tiba memberikan ucapan.

「Mari kita lihat. Aku akan memberitahumu nanti pertama-tama kenapa  kau tak singgah ke desa kami? Kami merasa berhutang budi padamu karena meolong Siena jadi biarkan kami memberimu sesuatu sebagai balasannya」 (Sarona)

「Itu benar, Jika hanya makan malah sederhana aku bisa membuatnya」

「Hah? Tak biasanya kau menjadi begitu!! Mungkin besok akan ada segerombolan monster yang menyerang?」

「Kau bilang apa....?」

Sarona-san tampak bersenang-senang melihat kedua orang ini menggoda satu sama lain. Aku mengelus kepala Siena sambil melihat mereka bertiga, itu pasti sudah lama.

Aku menerima tawaran Sarona untuk pergi ke desa Elf. Sarona-san berjalan di depan sebagai pemandu, dua orang yang tersisa berbicara banyak padaku. Ternyata, itu tidak biasa bagi mereka menjadi ramah terhadap orang yang baru saja mereka temui. Aku tahu nama mereka dari percakapan, yang pria Yuyuna dan yang wanita Ruruna. Keduanya bersaudara, Yuyuna adalah pria tinggi dengan mata sedikit menggantung dan tubuh Ruruna sedikit gemuk, dia memiliki mata sayu yang memberikan perasaan lembut.

Kami bertukar percakapan menyenangkan saat menuju desa Elf. Aku ingin berbicara dengan Sarona-san, tapi kata-kata tak bisa keluar dengan baik di depan Sarona-san. Muuu.....

Dan kemudian, Kami telah mencapai desa Elf di dalam hutan. Sekelompok Elf berdiri di depan desa Elf. Salah satu wanita dari mereka berlari kemari. Siena juga menjauh dari waktu ia melihatnya. Mereka berdua saling berpelukan sambil menanggis. Pasti itu ibunya...

Elf lainnya berkata "terima kasih" atau "kerja bagus" kepada kelompok Sarona-san. Aku berpisah dengan ketiganya untuk melihat dari samping.

Hmmm.... Aku melihat seseorang dari kerumunan yang mengarahkan semacam niat jahat terhadap kelompok Sarona-san.