Bab 19 - Jadi Ini Peringkat A?


Sementara banyak penonton melihat, Kami menghadap satu sama lain di tengah lapangan pelatihan dengan si Botak yang berdiri di antara kami.

「Hei, jangan bilang kau benar-benar ingin melakukannya? Kau baru saja jadi peringkat F, 'kan? lebih baik berhentilah, daripada terluka, menjadi pengecut lebih baik, bukan?」

Pria berambut merah mengatakan kata-kata itu sambil memandang rendah diriku. Apa yang kau katakan? Aku di sini karena aku ingin melakukannya. Jika kau tidak mengerti itu, kau hanyalah orang bodoh.

「Semuanya telah dikonfirmasi denganmu sebelumnya. Karena penonton sedang menunggu, cepatlah dan persiapkan saja dirimu」 (Wazu)

Kami terus bergerak menjauh sesuai dengan instruksi. Si Botak bergantian melihat kami dan mengangkat tangannya yang besar ---

「Kedua sisi ingatlah bahwa membunuh itu dilarang!! Mulai!!!」 (Regan)

Setelah menurunkan tangan besarnya, si Botak pindah ke belakang. Mengikuti itu aku mengembalikan pandanganku ke depan. Pria berambut hijau mendekatiku sambil mengarahkan tombaknya.

「Hati-hati, aku akan mengukir rasa takut dari seorang peringkat A pada tubuhmu untuk mendidik sikap angkuhmu itu」

Sudah cukup, jika kau punya waktu untuk bicara kenapa tidak langsung saja menyerangku. Ketika aku menghindari tombak, kali ini pria berambut merah datang untuk memotongku dengan pedangnya.

「Tch....」

Pria berambut merah mendecakkan lidahnya. Mungkin dia tidak pernah membayangkan bahwa serangan seperti itu bisa di hindari oleh seorang petualang peringkat F. Kali ini serangan mereka berpadu dengan sebuah tipuan tapi aku masih bisa dengan mudah menghindarinya. aku bisa lihat mereka mulai tidak sabar. Meskipun mereka menyerang bersama, masih tak ada serangan yang mendarat. Lagian, itu mustahil untuk serangan selambat itu mengenaiku. Tapi serangan penjepit masih berlanjut sesaat dan tiba-tiba kedua orang itu melompat mundur pada waktu yang sama. Apa yang terjadi?

Apiku adalah melodi yang tak terhitung

Setelah kata-kata itu selesai, banyak bola api kecil datang ke arahku. Kalau dipikir-pikir, aku telah melupakan tentang dia. Aku memukul udara kosong pada arah dari datangnya bola api. Setiap dari bola api telah menghilang karena tekanan udara. Melihat ini, pria berambut pirang menjadi tertegun dan pria berambut merah menggumamkan sesuatu sambil melotot ke arahku.

「Apa yang kau lakukan? Sihir.... tidak.... apakah itu skill?」

Tidak, itu hanyalah pukulan biasa. aku kira-kira memahami gaya bertarung mereka. Pria berambut merah dan pria berambut hijau dengan senjata masing-masing bekerja sebagai vanguard. Pria berambut pirang si penyihir bekerja sebagai barisan belakang. Tipikal seperti itu, aku telah selesai menganalisanya----

「Ini tidak akan berhasil, ayo lakukan dengan serius!! Yang mengatakan, kami tidak tahu apa-apa tentang skill dari sebelumnya, tapi kita tidak bisa kalah kepada seorang peringkat F!! Apa kalian siap? Zecca! Homura」 (Glenn)

「Aku mengerti Glenn!!」 (Zecca)

「Mau bagaimana lagi.... ayo lakukan itu」 (Homura)

Oh yang berbicara, aku tidak tahu nama mereka. Ayo lihat, pria berambut merah adalah Glenn, pria berambut hijau adalah Zecca, pria berambut pirang adalah Homura.... oke, aku mengingat nama mereka, setidaknya untuk sekarang

Sekarang, apa kita akhirnya serius?

Sepertinya akhirnya aku akan dapat mencapai tujuanku. Aku memprovokasi dan menantang mereka untuk bertempur karena ada maksud tertentu.

Itu bahwa aku ingin tahu kemampuanku sendiri. Ini perlu dengan lawan dari peringkat A yang merupakan petualang kelas atas. Aku tidak punya skill tempur apapun dan statusku ditulis dengan teks.... aku ingin tahu seberapa jauh aku bisa pergi. Aku lebih kuat daripada kebanyakan monster tapi aku tidak bisa mengatakan sama dengan manusia. Mereka bisa menggunakan sihir dan skill yang monster tidak bisa. Dengan cara ini aku bisa membandingkan kekuatanku dengan orang lain. dan dapat memahami perbedaan nilai status kami.

Namun, bagaimana aku mendapatkannya? Dari pertempuran sejauh ini segala sesuatu tampaknya tak berarti. Aku merasakan perbedaan besar di antara kami. Baik itu sihir atau skill tapi, tak ada pengaruhnya pada pertempuran. Tapi mungkin akan ada sesuatu yang berbeda ketika mereka serius saat ini.

Mereka mengelilingiku sambil meneriakkan "Haaaa" untuk meningkatkan semangat mereka. Hmm? Aku penuh celah sekarang, kapan kalian akan menyerangku?

「Kau akan menyesal karena memilih bertarung dengan kami!!」 (Glenn)

Pria berambut merah datang kepadaku dengan pedangnya. Meskipun kecepatannya lebih cepat dari sebelumnya, aku rasa itu datang mendekatiku sangat lambat. Aku mengelak sambil mengawasi gerakan ujung pedang. Tombak sudah dekat dari belakang tapi aku mengubah arahnya dengan menggunakan ujung jariku. Kombinasi dari serangan pedang dan tombak telah dimulai. tapi itu bahkan tidak menggoresku.

「Sialan!! Kenapa seranganku tidak ada yang kena!! Bahkan kupikir skill 'Swordman'ku lv 7」 (Glenn)

Hee.... jika aku tidak salah skill maksisum adalah lv 10, itu cukup tinggi untuk mempunyainya. aku berlanjut untuk mengelak itu secara mendadak mereka menghentikan serangan mereka dan mengambil jarak untuk bergabung dengan pria pirang. Mereka berbaris berturut-turut

「Homura apa kau siap?」 (Glenn)

「Kapanpun!!」 (Homura)

Oh? Kelihantannya mereka akan melakukan sesuatu. Jika begitu, aku juga punya hal terakhir ntuk dipastikan. Itu sederhana. Aku akan sengaja menerima serangan mereka untuk menguji kekuatanku.

Pedangku dianugerahi dengan kekuatan api」 (Glenn)

Pedang pria berambut merah dibungkus dalam api. Oh apakah orang itu seorang magic swordsman? Cukup bagus, itu sangat keren....

「Ayo!!」 (Glenn)

Kegelapan berdiri di depanku」 (Homura)

Sihir dirapalkan pada aba-aba pria berambut merah dan sebuah cahaya kilat kuat menyebar di sekitarnya. Itu sangat menyilaukan, aku segera menutupi mataku dengan tanganku. Aku bisa merasakan pertanda dari pria berambut merah mendekat. Aku menerima serangan tebasan horizontalnya secara langsung. *pakkin* hmm? Barusan aku dengar sesuatu seperti suara pecah. Mengesampingkan hal itu, kali ini tombak si rambut hijau mendekat.

「Terbakarlah! Tombak Api!!」(Zecca)

Kau juga? Aku pikir begitu, tapi rupanya itu hanya tipuan dari tombak itu sendiri

Dengarlah aku, suara dari kehancuran」 (Homura)

Setelah pria pirang merapalkan mantra, ada ledakan api dari sekitarku satu demi satu.

「Bagaimana? Ini adalah serangan akhir dari Black Flame,

「TRIPLE!!」 (Glenn)

「FIRE!!」(Zekka)

「ATTACK!!」 (Homura)

Tanah itu tercungkil dan hangus sementara asap hitam terangkat ke langit....

***

Aku telah memeriksa tubuhku di dalam asap. Meskipun menerima serangan seperti itu, bahkan tidak ada satu goresan yang membiarkan cedera. Bahkan aku tidak merasakan dampak dari serangan, itu masih terasa panas ....

「Apa!? Pedangku patah」 (Glenn)

Meskipun aku mendengar kata seperti itu dari luar asap. Aku berlanjut memeriksa pakaianku, itu tidak sobek ataupun rusak. Ketika aku memikirkan itu dengan hati-hati, pakaianku yang terbuat dari monster di gunung. Dengan kata lain bahannya itu sendiri adalah peringkat S. Tentang serangan orang-orang itu, aku tidak merasakan apapun.

Oh baiklah, aku telah memastikan kekuatan tidak normalku, jadi ayo akhiri ini.

Sementara asap masih mengelilingi kami, dengan pergerakan ultra-cepat Aku memukul tiga dari mereka, karena aku bisa menahan diri dengan benar mereka masih hidup dan hanya pingsan.

Setelah si Botak menegaskan bahwa orang-orang itu aman dari kejauhan, dia menyatakan kemenanganku dengan keras.