Bab 23 - Raja Naga, Ayo Minta Maaf


Aku meninggalkan gua dan sedang menuju ke tempat tinggal Raja Naga di gunung pusat. Aku berlari ringan dari gua setelah agak jauh aku mulai berlari sedikit serius. Pemandangan dengan cepat berubah. Menuruni gunung, melewati jalan raya, ke dalam hutan, naik gunung. Gunung, perubahan iklim telah dimulai. Dari dingin ke panas, tapi aku sedang terburu-buru dan tidak punya waktu untuk memikirkan itu. Yah ini hanya tidak signifikan bagiku yang terbiasa untuk itu. Aku melompat agar tidak kehilangan kecepatanku. Setelah melewati awan yang menghiasi puncak Gunung, iklimnya menjadi stabil dan sudah wantunya matahari untuk terbenam.

Dibutuhkan beberapa jam untuk datang ke sini.... mungkin aku harus menghabiskan malam di tempat Ragnil. jika aku tidak salah rumahnya di jalan ini....

Di depan mataku ada sebuah bangunan besar. Sebuah kastil putih megah dengan gerbang besar, tempat ini adalah tempat tinggal Raja Naga. Aku memasuki kastil dengan santai, sudah lama sejak aku terakhir kali datang ke sini. Pada waktu itu aku dibawa bertentangan dengan keinginanku. Tempat ini berkembang lebih baik, tak lama seteleh aku tiba di ruang tahta kastil putih tempat Ragnil berada.

「Yo!! Lama tidak ketemu....」 (Wazu)

「....Hmm? Siapa....
Oh itu kau!! Jadi kau bisa bicara!!」 (Ragnil)

Suami dan istri punya reaksi yang sama.

Ragnil adalah Black Dragon dengan tubuh berotot panjang 12m. Mata hitam berkilau dan sisik yang menutupi tubuhnya seakan-akan menghisap cahaya. Dari kepalanya ada dua tanduk besar yang mengacung tajam. Tapi sekarang dia kelihatannya sedikit lesu.

「Wazu, itu namaku. Karena itu merepotkan aku akan langsung ke intinya, apakah kau berkhianat pada istrimu?」 (Wazu)

「~Ugh!! Bagaimana kau!? Kau bisa membaca pikiranku? Tidak.... apakah kau mendengarnya dari Meral!? Di mana dia sekarang?」 (Ragnil)

Ragnil menjulang di atasku. Terlalu dekat, dia terlalu dekat, bisakah kau sedikit menjauh!!

「Apa yang akan kau lakukan setelah melihatnya?」 (Wazu)

「Tentu saja, Aku akan membawanya kembali」 (Ragnil)

「Caranya?」 (Wazu)

「Aku seorang Raja Naga, dia akan mendengarkan perkataanku dan kembali」 (Ragnil)

Haa.... orang ini tidak berguna.... dia tidak mengerti situasinya.... ini tidak tentang statusmu. Ini adalah masalah wanita yang alasan saja tidak akan bekerja. Aku tidak punya kekasih, aku telah dibuang oleh Aria dan Sarona, mungkin tidak masuk akal bagiku untuk ikut campur tapi aku tidak bisa membantu mengatakan. Juga Raja Naga ini adalah temanku, pertama-tama mari dengarkan cerita dari sisinya.

Rupanya hal-hal yang tidak seperti yang apa mereka lihat. Karena tampaknya wanita muda Red Dragon terus-menerus mengundang dia untuk makan, dia enggan pergi dengan dragon lain. Tapi ketika dia menerimanya, hanya ada mereka berdua dan pada saat yang sama Meral telah menyaksikannya.

Kau telah dijebak. Mungkin Dragon lain juga bekerja dibalik layar. Itu sistem-karnivora yang cukup dari Dragon. Tidak, mereka dari awal sudah karnivora. Masalah yang sebenarnya adalah Red Dragon Karel. Dia cantik dengan tubuh indah (dari prespektif naga) sehingga Ragnil punya keinginan untuk melihatnya.

「Sebagai pria aku mengerti perasaanmu tapi situasi semakin memburuk. Pokoknya ..... untuk saat ini mari minta maaf kepada Meral」 (Wazu)

「Kenapa seorang Raja Naga harus minta maaf? Aku tidak melakukan salah!!」 (Ragnil)

「. . . .」 (Wazu)

ni orang ngak guna.

「Haaa.... pertama-tama, masalah tentang kau menjadi Raja Naga tidak berhubungan dengan masalah ini」 (Wazu)

「?」 (Ragnil)

Orang ini.... itu ditampilkan di seluruh wajahnya bahwa dia tidak mengerti. Haruskah aku memukulnya.... ah, itu benar!

「Bagaimana kita melihat dari sudut pandang terbalik. Sebagai contoh. Meral sedang makan bersama-sama dengan Pemuda dragon, hanya mereka berdua」 (Wazu)

「Apa yang kau katakan!!!! Aku akan membunuhnya!!!! Beritahu aku dimana dia!!!!」 (Ragnil)

「Tenang, Itu hanya sebuah contoh.... dan kemudian kau melihat kejadian itu dan memutuskan untuk lari dari rumah」 (Wazu)

「....aku mengerti」 (Ragnil)

「Lalu Meral datang dan berkata "Ayo pulang" tanpa meminta maaf dulu. Akankah kau memaafkannya dan pulang ke rumah?」 (Wazu)

「....Ughh....」 (Ragnil)

Ragnil membayangkan itu sambil menempatkan tangannya di dagu.

「Aku tidak akan memaafkannya.... atau lebih tepatnya aku akan menjadi marah」 (Ragnil)

「Benarkan? Dengan kata lain apa yang akan kau lakukan, akan membuat situasi lebih buruk」 (Wazu)

「....kau benar」 (Ragnil)

Kelihatannya dia entah bagaimana mengerti situasinya. Terima kasih dewa, sepertinya aku berhasil menjelaskan entah bagaimana.

「Dan, Alasan itulah aku datang ke sini. Kemarin aku akan membawamu bertemu dengan Meral, akankah kau meminta maaf dengan benar? Atau lebih tepatnya kau harus meminta maaf!!」 (Wazu)

「....aku mengerti. Aku tidak tahan hanya untuk membayangkannya. Meral seharusnya telah tersakiti. Aku akan patuh meminta maaf, akankah ia memaafkanku....」 (Ragnil)

Itu akan baik-baik saja. Dia sedang sibuk mengkhawatirkan penampilannya ketika aku bilang aku akan membawa dirimu.

「itu baik-baik saja di sana. Jadi, apa yang akan kau lakukan dengan Red Dragon? Akan menjadi masalah jika suatu hari hal yang sama terjadi lagi.... Sebagai contoh, bisakah kau memperkenalkan ia kepada seseorang?」 (Wazu)

「Oh begitu.... mari memperkenalkan dia ke beberapa pemuda dan menjanjikan orang (dragon) yang sesuai dengan dia」 (Ragnil)

「Yah, Aku akan meninggalkan masalah itu kepadamu.... lebih penting lagi, jangan lupa untuk meminta maaf kepada meral dulu, oke?」 (Wazu)

「Aku sudah tahu itu」 (Ragnil)

Setelah itu kami telah berbicara konyol tentang kondisi kami saat ini dengan satu sama lain dan tidur.

***
Dragon yang Ragnil kenalkan nantinya akan menjadi raja naga baru dan red dragon yang cantik akan berada di sisinya. Mengetahui bahwa ia bisa bertemu pasangannya karena saran manusia, raja naga baru mendukung untuk membentuk hubungan yang baik dengan umat manusia. Ini adalah langkah pertama menuju koeksistensi antara manusia dan dragon. Tapi untuk Wazu dan Ragnil, itu hanya cara untuk membebaskan diri dari masalah yang disebut red dragon.
***

Pada hari berikutnya Ragnil naik di atas tanganku. Aku mengangkat dan menahannya dengan kuat.

「Apa jenis situasi ini ..... Aku punya perasaan buruk tentang hal itu」 (Ragnil)

「Jangan khawatir. Karena aku telah terlibat dengan masalah pasanganmu, setidaknya biarkan aku melakukan ini ..... oke, ayo kita pergi!!」 (Wazu)

Aku bilang begitu dan memulai awalan lari

「Tunggu, ini mustahil-----」 (Ragnil)

「Terbang tinggi Ragnil」 (Wazu)

Aku melemparkan Ragnil menuju gunung tempat Meral berada.