Bab 33 - Racunnya Lezat


Aku memberitahu Regan dan lainnya bahwa aku bisa menyelesaikannya entah bagaimana dan kembali ke lokasi rawa beracun. Meskipun dia bertanya padaku bagaimana, aku memberikan alasan acak karena aku tidak bisa mengatakan kepadanya metode yang akan kugunakan. Dia tidak memikirkannya terlalu dalam jika dengan ini mereka bisa menghindari untuk membakar hutan.

Aku bilang padanya untuk menyiapkan penghalang untuk berjaga-jaga kalau aku gagal. Mungkin, tapi aku pikir itu akan berjalan dengan baik. Aku bisa melihat penghalangnya telah membentang ketika aku tiba di rawa beracun. Penghalang besar seperti setengah bola mentupi hutan, aku mengalihkan perhatianku ke rawa beracun.

Aku tidak menyukainya!
Meskipun satu detik, aku pikir aku harus berhenti sekarang.
Tapi kalau begitu hutannya akan.... Yosh, Aku telah mengambil keputusan.

Aku memasukkan wajahku ke rawa beracun.

.....*gulp-gulp* .....puhaa!!

Lezat!! Apa-apaan ini!!
Rasa yang kaya ini, ini 100% rasa jus jeruk. Tak ada yang buruk setelah mencicipinya, itu mengalir lancar di tenggorokanku. Yeah aku bisa melakukan. Tak ada ketidaknormalan di tubuhku.... Aku penasaran apakah aku bisa meminum semuanya.... aku akan bekerja keras....

Ini adalah metode yang kupikirkan. Hanya diriku yang bisa melakukannya. Memanfaatkan skill Kanibalisme Ekstrim untuk meminum seluruh rawa beracun. Meskipun sebelumnya aku hanya ingin menguji skill-ku, tapi rawa beracun rasanya sungguh lezat. Aku merasa bisa minum tidak peduli berapa banyak yang ada.

Gulp.... Aku akan segera mencapai batasku.... tapi aku masih bisa terus lanjut.... namun tidak peduli betapa lezat rasanya, racun tetaplah racun. Tapi itu tidak berpengaruh padaku karena skill Pembatalan Kondisi Tidak Normal jadi aku mengambil metode ini. Dengan cara ini, takkan ada kerusakan pada sekitarnya.




Gulp.... Gulp.... Gulp.... Gulp....

Gulp.... Aku masih bisa melakukannya!! Gulp....

Gulp.... Hoohoo.... ini cukup.... Gulp....

Gulp.... Ha Ha Ha Ha.... aku masih belum selesai....

Gulp.... aku mulai lelah dengan rasa ini.... Gulp....

..........

..........

Gulp....!!



Ha Ha Ha, aku melakukannya.... Aku akhirnya minum sampai tetes terakhir. Rawa beracunnya tak akan bisa terlihat lagi dan miasmanya melemah. Sambil mengosok perutku yang bengkak, aku bisa merasakan suatu prestasi dan kepuasan. Aku hanya perlu bilang pada Regan dan lainnya *ugh*.... seharusnya akan baik-baik saja sekarang, Tidak perlu membakar hutan.

Ketika aku merasa lega, tiba-tiba cahaya keluar dari tanah. Cahaya itu menyelimutiku sebelum hilang menjadi partikel. Meskipun aku mengambil sikap bertahan secara reflek, tak ada niat jahat yang kurasakan. Cahaya hangat lenyap seakan meleleh ke tubuhku.

Aku tetap pada posisi itu untuk sementara waktu, perutku yang telah membengkak setelah meminum rawa beracun itu, anehnya kembali ke kondisi semula.

「Oh! itu terasa menyegarkan」 (Wazu)

Partikel cahaya yang bergerak cepat sementara melayang di udara dan menghilang kedalam diriku, aku penasaran apa itu....

Setelah itu aku kembali ke tempat Regan tanpa masalah. Karena racunnya telah melemah, dia akan memeriksa tempat itu bersama beberapa petualang. Aku mempercayakan proses sisanya pada mereka. aku bersyukur itu berakhir tanpa membakar hutan.

Semua orang, termasuk Regan bertanya padaku bagaimana hal itu dilakukan dengan suasana hangat. Aku bilang pada mereka itu tidak penting dan mereka tidak akan mengerti bahkan jika aku menjelaskannya pada mereka karena hanya aku yang bisa melakukannya. Maksudku, aku meminum rawa beracunnya. Memang aku meminum semuanya, mana mungkin aku mengatakan itu.


*****
Beberapa bulan kemudian, seorang petualang pemula yang pergi untuk mengumpulkan herbal menemukan sumber air panas yang bermunculan di tempat rawa beracun itu. Awalnya tak ada yang akan berani mendekati tempat itu sampai si Botak pemberani meloporinya. Sejak saat itu tempat ini sering digunakan oleh warga Rinikku. Meminjam nama dari orang yang menyelamatkan tempat ini, tempat ini disebut "WAzu no Yu". Ketika Wazu mengunjungi kota ini lagi, dia meminta untuk merubah nama itu karena itu terlalu memalukan tapi warga kota tidak pernah mencoba merubahnya.*(Wazu Hot Spring)
*****


Meninggalkan proses pembersihan ke para petualang, Aku, Regan, dan Emma-san kembali ke guild. Emma-san sudah kembali ke maja resepsionid sementara Aku dan Regan menyantaikan tubuh kami di ruangan guild master.

「Tapi ini.... baru-baru ini, sebuah insiden terjadi satu demi satu. Dragon di gunung, Majin datang menuju kota, dan terakhir rawa beracun muncul di hutan.... sebenarnya ada apa gerangan?」 (Regan)

Meskipun insiden Dragon hanyalah pertengkaran suami istri, aku menahan diriku untuk tidak mengatakankan. Aku mengingat bola merah sebelumnya. Kalau dipikir-pikir, bola itu terlihat mirip seperti yang kulihat di desa Elf.... orang yang menelannya berubah menjadi monster.... itu mengingatkanku, aku pikir monster itu dan Majin sangat mirip....

....Hmm? Tunggu sebentar. Mungkinkah orang-orang Black Flame berubah menjadi Majin karena itu.... Regan berkata sebelumnya bahwa tak ada Wadah Sihir di sekitar kota. Juga sesuatu seperti binatang buas yang aku temukan di rawa.... sesuatu seperti bola merah keluar setelah aku mengalahkannya.... Bola Merah itu yang menyebabkan semua ini? Jika itu benar, Apa sebenarnya itu. ini semakin rumit ketika aku semakin memikirkannya. aku ingin tahu apakah aku harus memberitahu regan tentang spekulasiku.... ini akan jadi memalukan jika faktanya berbeda. Jika hanya Bola Merah itu tidak menghinglang sebelumnya aku bisa memastikannya.... Haaa....

Aku berdiri dari sofa setelah cukup beristirahat. Itu adalah istirahat yang baik dan nyaman.

「Jaa, aku akan kembali ke penginapan」 (Wazu)

「Ou! Sekali lagi, terima kasih untuk kerja bagusnya!! aku belum menyiapkan imbalannya karena perkara ini adalah sebuah permintaan darurat jadi datang lagi untuk mengambilnya」 (Regan)

「Mengerti, Baiklah aku undur diri」 (Wazu)

Dari guild aku kembali ke penginapan, tapi di sana bersama Meru, aku harus menghadiri kuliah lanjutan tentang Jalan Penginapan dari Lula. Tolong beri aku istirahat. Aku lelah, biarkan aku beristirahat.