Bab 8 - Monster Yang Pingsan


Aku jatuh dari rumah....

Nah kau lihat, aku tidak bisa menggunakan sihir jadi tak usah bertanya soal terbang. Aku tidak bisa turun kecuali dengan metode ini. Aku mendengar dua teriakan dari arah rumah. Aku tidak bisa mendengar itu jadi aku mencoba untuk memfokuskan perhatianku, tapi apa yang sampai ke telingaku hanya suara kepakan dan raungan monster.

Mereka terbang melewati hutan.

Monster tipe burung dalam jumlah besar mendekat karena mereka pikir aku hanyalah makanan. Semua rumah telah tertutupi penghalang, karena itu mereka merubah targetnya kepadaku.

Mereka mendekat untuk menangkapku yang jatuh. dan kemudian---

*bokkon----!!!*

Aku memukulnya. Aku memukulnya dengan ringan tapi entah kenapa paruhnya hancur.... haa?

Hei apakah paruh ini rapuh.... yah, terserah. Menggunakan momentum ini, aku memutar tubuhku untuk melepaskan tendangan ke wajah seekor monster. itu terbang ke arah monster tipe burung lainnya.

Monster yang terbang lainnya terkejut dan mencoba memutar tubuhnya untuk kabur tapi itu terlalu lambat. Aku menendang monster lain, Suara tulang hancur terdengar. Bersamaan dengan itu aku mencengkram kaki monster lain dan menggunakan momentum jatuhku untuk membawanya ke tanah---

*bakkam-----!!!*

.... oh tanahnya mencuat keluar. Apakah tanah di daerah ini rapuh? Aku mendarat di dekat monster yang jatuh, tapi monster di sekeliling langsung menyerang.

Cyclop berotot bermata satu melemparkan tinju besar kepadaku. Aku menangkap tinjunya dengan tanganku, pada saat yang sama aku memutar Cyclops itu.

「Terima ini!!」 (Wazu)

Aku memutarnya 3 kali. Monster di sekitarnya hancur oleh tubuh Cyclops, aku melempar itu dan mulai berlari ke arah penghalang di tengah-tengah monster yang sedang berkumpul. Tapi monster muncul satu demi satu untuk menghalangi jalanku. Aku menangkap monster dan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Karena jumlah monster yang besar aku mengulangi proses ini sambil maju. Oh selanjutnya adalah Serigala.

-----
----
---
--
-

「Yo, Sarona-san, apa kamu baik-baik saja?」 (Wazu)

Aku tiba di depan penghalang. Di belakangku sejumlah besar mayat monster yang tergeletak di sekitar.

Sarona-san terkejut, hmm.... apa itu?

「Haa? Sarona-san」 (Wazu)

「....Eh, Wazu-san.... bagaimana kamu bisa ke sini?」 (Sarona)

「Bagaimana? Aku hanya datang seperti biasa」 (Wazu)

「.... Datang.... seperti.... biasa?」 (Sarona)

Sarona-san memeriksa belakangku, keringat menetes dari dahinya. Haa? Apa kamu terkejut? Apakah ada suatu hal yang membuat terkejut? Hmm....

Oh baik. Gazuna agak membatu tapi aku tidak peduli karena aku benci orang ini.

「Kemudian aku akan mengalahkan monster di sekitar sini, Sarona-san kamu hanya perlu menyelesaikan pertandingan dengan Gazuna! Aku mendukungmu! Semoga beruntung!」 (Wazu)

「Ah ya.... Wazu-san juga.... emm.... lakukan yang terbaik?」 (Sarona)

「Ya!! Aku akan melakukan yang terbaik!!!」 (Wazu)

Aku mengepalkan tinjuku, aku jadi bersemangat karena dia bersorak kepadaku....

Dia memberitahuku untuk melakukan yang terbaik. Baiklah, ayo! Meskipun aku penuh dengan motivasi, monster melangkah mundur. Haa? Ayo! Sini!

. . . . . Kalian tidak kemari?

Haa~~. Maka mau bagaimana lagi. Jika ini yang kalian inginkan.... aku akan datang kepada kalian.

Aku bergegas ke monster di depanku.

Tapi.

Monster-monster melarikan diri dengan kecepatan penuh untuk kabur dariku.

Haa? Kenapa kalian lari? Tunggu sebentar!! Aku berpikir mengalahkan kalian semua di depan Sarona-san agar terlihat keren, kenapa kalian lari? Sialan, kalian menghancurkan itu!! Atau sebaliknya, aku akan terlihat lucu sekarang kalau mengejar monster ~ ~ ~!!

「.... Itu, apa-apaan kau ini?」 (Gazuna)

Setelah memahami situasi ini, akhirnya Gazuna berbicara sementara wajahnya pucat.

「Haa? Aku kira, aku hanya orang yang berada di bawah perawatan desa baru-baru ini」 (Wazu)

「Itu bukan apa yang ingin aku dengar!!」 (Gazuna)

「Haa....」 (Wazu)

Lalu apa sebenarnya yang ingin kau dengar? Lebih penting lagi, aku tidak ingin berbicara dengan orang sepertimu.

Elf lain masih belum keluar dari rumah mereka yang terlindungi oleh penghalang. Haa? Meskipun monster telah melarikan diri dan tidak akan datang lagi. Yang lebih penting lagi, dalam keadaan ini Gazuna akan terus berbicara padaku, 'kan? Itu, aku tidak menyukainya. Yuyuna, Ruruna! Turunlah ke sini!!

「....Mustahil.... itu mustahil. Monster-monster itu setidaknya peringkat B」 (Gazuna)

Kata-kata Gazuna tidak ada akhirnya.

Terakhir perhatikanlah sedikit ke sekelilingmu. Sarona-san, menggunakan kesempatan ini saat Gazuna berbicara padaku dia meluncurkan sebuah serangan dengan pisaunya. Tapi luka itu segera disembuhkan oleh pemulihan otomatis dalam sekejap. Sarona-san masih belum menghentikan serangannya. Dia tetap menyerang, bertahan dan seterusnya.

「Haa. . . Haa. . .」 (Sarona)

「Haa. . . Haa. . .」 (Gazuna)

Mereka berlanjut dengan serangan dan bertahan untuk sementara dan menjaga jarak satu sama lain. Nafas mereka terganggu. Kekuatan fisik Sarona-san turun karena dia terus bergerak ke sekitar. dan sihir Gazuna tampaknya akan habis karena dia tetap menggunakan jubahnya. Mereka berdua dalam kondisi yang sama, tetapi kemungkinan Sarona-san diunggulkan.

「Gazuna, kenapa kau tidak segera menyerah? Ketika sihirmu habis, bahkan hidupmu akan berada dalam bahaya. Sekarang hal seperti yang lakukan itu tiada gunanya lagi, tapi setidaknya hidupmu---」 (Sarona)

「Hahaha!!! Aku tidak peduli lagi.... kupikir aku dapat memusnahkan semua orang di depan matamu tapi aku berubah pikiran. Jadi....

Aku akan membunuhmu dulu!! Sarona!!」 (Gazuna)

Gazuna mengambil pill merah dari jubahnya dan melemparkannya ke mulutnya.