Bab 51 - Butler Yang Serba Bisa Dan Maid Aneh


Kami sudah sampai di penginapan tetapi kami hanya dapat memesan 2 kamar soalnya tidak ada kamar yang tersisa. Normalnya, kami akan membagi satu kamar untuk pria dan satu kamar untuk wanita. Akan tetapi ketika memutuskannya di sebuah ruangan, entah mengapa si butler mengusulkan untuk menempatkan diriku di ruangan yang sama dengan Naminissa.

Naminissa jadi marah begitu wajah gadis maid berubah merah matang dan sambil membayangkan dirinya akan tidur di kamar yang sama dengan Orlando. Meskipun si butler diomeli, aku heran kenapa dia tersenyum senang?

Si butler bilang padaku kalau aku harus bertindak lebih agresif tetapi aku tidak mengerti untuk apa aku harus agresif. Sekarang kami semua berkumpul di kamar untuk membicarakan mengenai kedepannya.

Di dalam kamar, dengan Orlando di sampingku, kami duduk berhadapan dengan Naminissa sementara dipisahkan oleh meja. Si butler dan gadis maid berdiri di belakang Naminissa. Meru duduk dikursi biasanya, kepalaku.

「Pertama-tama, saya akan memperkenalkan kedua pelayanku」 (Naminisssa)

「Dimengerti. Nama saya adalah Floyd, 18 tahun. Saya melayani sebagai butler pribadi putri kedua, Naminissa-sama. Mohon panggil saya Floyd saja」 (Floyd)

Mengambil selangkah maju, butler Naminissa, Floyd, membungkuk dengan anggun. Dia tersenyum, atau lebih tepatnya dia selalu tersenyum tipis di wajahnya sepanjang waktu. Dia tidak terlihat seperti umur 18-an, dengan rambut hitam kebiruannya dia tampak sempurna dengan pakaian butler. Sebagai butler Naminissa, pergerakan dan tingkah lakunya juga terlihat sangat baik. Dan dari pertempuran sebelumnya, aku bisa bilang kalau dia punya beberapa skill bertempur.

「E-Etto na-nama saya adalah Kumia. Saya adalah maid pribadi Naminissa-sama. Se-Senang bertemu dengan handa~」 (Kumia)

Dia menggigit lidahnya dan kemudian mukanya jadi merah, Sepertinya dia merasa malu. Kumia memiliki mata besar dan karakteristik kekanakan yang membangkitkan keinginan orang-orang untuk melindungi dirinya. Tubuhnya kecil, tingginya mungkin hanya sekitar dadaku. Rambut keriting keemasan yang terlihat mengembang, membentang ke punggungnya. Pakaian maid dengan rok sepanjang lutut juga sangat cocok untuknya.

Kalau dadanya.... itu cukup tidak seimbang yang sepertinya akan meledak keluar dari pakaiannya. Aku dibuat terkejut ketika melihat payudara itu lebih besar dari miliknya Naminissa. Apa dia menyadari arah pandanganku? Dia menundukkan wajah merahnya.

Terus, aku dipelototi oleh Naminissa dengan tekanan luar biasa. Segera, aku memalingkan mataku ke pandangan jauh. Itu menakutkan....

Setelah itu, Orlando dan aku mengenalkan diri kami masing-masing kepada Floyd dan Kumia-san. Kami akan berdiskusi mengenai apa yang yang harus dilakukan mulai sekarang, aku menunggu Floyd membuka diskusi.

「Saya minta maaf untuk mengganggu pembicaraan, tapi masih ada satu orang lagi yang belum mengenalkan dirinya」 (Floyd)

「Satu orang lagi?」 (Wazu)

Hanya aku, Orlando, Naminissa, Floyd, Kumia-san, yang berada di dalam kamar.... aku tidak bisa menemukan yang lain di sini.

Kumia tiba-tiba menundukkan kepalanya, tak lama dia mengangkat kepalanya sambil meraup rambutnya yang menghalagi.

「Tch, jangan bicara tanpa izin!!」 (?????)

「Saya minta maaf, tapi karena kita hendak bekerja sama untuk sementara di masa depan, saya pikir lebih baik jika mereka mengetahui tentang dirimu secepat mungkin」 (Floyd)

「Yeah, Yeah, aku sudah tau itu!!」 (?????)

「「Eeeh....?」」 (Wazu / Orlando)

Siapa orang ini? Meskipun itu Kumia-san yang berbicara, tapi matanya berubah ganas. Prilaku malu-malunya tadi juga berubah menjadi bermatabat. Orlando dan aku kelihangan kata-kata setelah melihat Kumia-san yang berubah drastis. Di lain pihak, Naminissa tersenyum dan membuat cekikikan kecil sambil melihat wajah kami.

「Banyak orang akan terkejut seperti halnya Wazu-sama dan Orlando-sama」 (Naminissa)

「Jangan terkejut hanya karena hal kecil!! Tunjukan bolamu jika kau pria!!」 (?????)

Oh.... ucapannya jadi vulgar.

「Dia adalah Kumua. Itu disebut kepribadian ganda, bisa dibilang begitu. Meskipun kepribadian utamanya adalah Kumia, adakalanya kumua keluar seperti ini, jadi mohon jaga dia bersama-sama. Juga, sepertinya mereka berbagi ingatan」 (Naminissa)

「Senang bertemu 'ya~」 (Kumua)

Oi, meski masternya Naminissa menundukkan kepalanya saat dia mengenalkannya, kenapa maid ini cuma melambaikan tangannya dengan santai, apakah itu baik? Namun, tidak ada yang peduli dan pembicaraan terus berlanjut seperti biasa.

「Kalau begitu, mengenai apa yang kita harus lakuakan setelah ini, pertama-tama kita akan pergi ke ibukota kerajaan untuk bertemu kaki tanganku. Wazu-sama, Orlando-sama, tiga dari kita. Floyd dan Kumua pergi ke kastil dan mencari informasi tentang keadaan kakak-kakakku saat ini. Mungkin sudah terlambat pada saat kita sampai di ibukota kerajaan, tapi aku mengandalkan kalian」 (Naminissa)

「Baiklah」 (Wazu)

「Saya mengerti」 (Orlando)

「Dimengerti」 (Floyd)

「'kay, terus ayo tidur! Cepatlah!」 (Kumua)

Menakutkan.... maid ini menakutkan.... dia menjawab anggota keluarga kerajaan dengan nada santai seperti itu. Ditambah dia menyeret Naminissa ke luar kamar.

「Sampai jumpa lagi besok. Selamat malam Wazu-sama, Orlando-sama」 (Naminissa)

Kami melihat kepergian Naminissa yang membungkuk dengan anggun selagi diseret keluar kamar.

「Kalau begitu, dapatkah kita tidur untuk mempersiapkan perjalanan besok」 (Floyd)

Mengatakan itu, Floyd pergi tidur di sofa di dalam kamar. Dia tertidur tak lama kemudian. Orlando dan aku juga naik kasur dan tidur.

Keesokan harinya kami berangkat pagi-pagi. Kami bersiap untuk perjalanan dengan cepat dan menuju ke ibukota. Itu Kumia pas aku bangun, itu melegakan. Terutama tak ada yang terjadi selama perjalanan. Tujuh hari kemudian kami tiba di ibukota kerajaan dengan aman.