Bab 67 Cerita Senggang : Naminissa


Itu adalah cinta pada pandangan pertama.

Aku sedang diserang oleh kelompok misterius dan melarikan diri. Aku terpesona ketika dia muncul dengan gagah berani setelah aku minta tolong melalui cincin dengan menyalurkan kekuatan sihir ke dalamnya. Aku menyukai segalanya tentang dia dari kepala sampai kaki. Aku benar-benar jatuh cinta padanya. Tunangan? Aku tidak ada hubungannya dengan orang seperti itu. Ayah akan mengerti, pasti.

Dalam perjalananku ke desa Maima. Aku mencoba mengumpulkan informasi mengenai Wazu-sama dari temannya Orlando. Seperti makanan favorit, hobinya dan sebagainya. Tapi yang paling penting adalah apakah dia punya kekasih atau tidak. Jadi aku mengetahui kalau Wazu-sama tidak memilikinya saat ini. Jika tak ada satupun di sini aku mungkin sudah mulai menari dengan sukaria.

Apakah dia tahu aku sedang melihat punggungnya? Punggungnya juga luar biasa....

Di desa Maima Wazu-sama sedang menyerbu menuju musuh sendirian. Aku telah diminta untuk bersembunyi dalam bayang-bayang bagunan dan menunggu. Aku gembira melihat kekuatan dan kekerenan Wazu-sama, nafasku jadi kasar, terengah-engah dan menghembus. Orlando melayangkan senyum masam ketika melihat penampilan seperti itu.

Aku bersyukur pada Wazu-sama yang telah menolong Floyd dan Kumia dalam sekejap mata. Kemudian kami menuju ibu kota untuk bertemu Leria-sama yang merupakan kolaboratorku. Aku kembali ke Wazu-sama setelah membuat janji tapi matanya telah dirampas oleh petualang perempuan yang berpakaian tidak senonoh. Aku didorong oleh kecemburuan dan menarik telinga Wazu-sama. Aku penasaran apakah aku juga akan mampu menyita perhatiannya jika berpakaian seperti itu?

Sebuah keadaan yang serius terjadi.

Pahlawan selatan datang untuk berkunjung ketika kami yang sedang berbicara dengan Leria-sama. Kemudian, Wazu-sama mendadak merasa resah dan menyembunyikan dirinya sendiri. Apa masalahnya?

Itu sudah lama sejak aku bertemu Aria. Dia terlihat lelah untuk alasan tertentu, Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja? Aria mencoba bertanya sesuatu dari Leria-sama tapi pada akhirnya dia berubah pikiran.

Aku terkejut saat Wazu-sama tiba-tiba runtuh setelah Aria dan kelompoknya meninggalkan ruangan. Aku menjadi cemas. Leria-sama menarikku untuk mandi begitu aku dirundung kecemasan. Aku harus memoles tubuhku dengan hati-hati supaya mengesankan Wazu-sama nanti.... sampo dan kondisioner adalah sesuatu yang menakjubkan.

Wazu-sama terbangun ketika aku kembali dari kamar mandi. Aku tidak bisa menahan diriku dan melompat untuk sedikit memeluknya.

Ufufufu.... jadi ini bau Wazu-sama.... endus.... endus.

Hanya melihat wajah Wazu-sama yang hampir menangis membuat hatiku sakit. Aku perlahan menggenggam tangannya dengan tanganku. Aku berharap kata-kataku dapat membuatnya lebih baik walau hanya sedikit. Apakah do'aku terkabulkan, Wazu-sama tersenyum.

Kamu tahu, kamu dapat memelukku? Tolong jangan kuatir tentang tatapan dari sekitar!!

Aku merasa seperti Wazu-sama menatapku dengan penuh gairah. Hanya dengan tatapan darinya tubuh bagian bawahku.... ups, itu tidak sopan.
(TN: jadi inget waifu idamanku kotegawa ( ͡° ͜Ê– ͡°) )

Aku mengerti alasan soal kenapa Navirio nii-sama dan Narellina anee-sama berubah aneh. Namun pada waktu yang sama aku mendengar mereka sudah akan memulai perang, kami lekas menuju ke lokasi tersebut.

Di dataran Bondo, para kesatria sudah terbentuk dalam dua faksi dan akan memulai pertarungan. Aku tentu ingin menyelamatkan anii-sama dan anee-sama, tapi aku tidak tahan melihat kesatria terluka dalam prosesnya.

Sesuatu.... adakah seuatu yang bisa aku lakukan? Aku tidak berdaya....

Wazu-sama memanggil ketika aku dalam kondisi seperti itu. Mata seriusnya memberitahuku kalau aku bisa mengandalkannya.

Wazu-sama berlari ke arah kesatria sendirian seusai memberitahu kami untuk menunggu. Aku tahu kalau Wazu-sama itu kuat, tapi aku ingin berdiri di sampingnya untuk membantu walau hanya sedikit tapi Orlando menghentikanku. 「Segalanya akan baik-baik saja jika anda menyerahkannya pada Wazu」 dia mengatakan itu dan memberitahuku untuk tenang. Kami menyaksikan Wazu-sama tanpa berpindah dari tempat itu.

....itu terjadi hanya dalam sekejap, Wazu-sama telah menyelamatkan Navirio nii-sama. Aku terpana melihat kekuatan Wazu-sama melampaui imajinasiku. Kemudian Wazu-sama menuju ke Narellina ane-sama bersama dengan Navirio nii-sama. Kami menuju ke tempat itu sambil berpikir bahwa kami dapat membantu meski sedikit saja.

Sebagai hasilnya Narellina ane-sama telah diselamatkan sebelum kami sampai. Dia melekat pada Wazu-sama setelah itu.... Narellina ane-sama.... tolong lekas menjauh darinya.... atau aku akan marah.... Wazu-sama juga!! Aku tahu kalau payudara Narellina ane-sama lebih besar daripada punyaku.... tapi aku juga punya payudara yang lumayan bagus!! Jika kamu ingin menikmati rasa payudara, silahkan gunakan punyaku sebagai gantinya!!

Kami merayakan keselamatan Navirio nii-sama dan Narellina ane-sama dan berterima kasih kepada Wazu-sama. Namun dia memberitahu kami bahwa semuanya belum berakhir.

Apa maksudmu?

Menurut cerita Wazu-sama, orang yang memberi Navirio nii-sama dan Narellina ane-sama alat terkutuk sedang berada di dalam hutan.... aku diberitahu kalau pelakunya adalah Denoga. Cerita tentang tunanganku hilang sekarang. Aku berpose berani dalam pikiranku. Aku ingin menjadi milik Wazu-sama sekarang juga.

Dan kemudian mantan tunangan tersebut muncul di depan kami.