Bab 68 - Cerita Senggang : Narellina.


Hatiku telah dirampasnya dalam sekejap.

Bahkan jika aku kehilangan akal dan tubuhku tidak mendengarkan apa yang kukatakan, tapi ingatan tetap ada. Aku tidak ingin mengarahkan pedangku kepada para kesatria (Navirio) dan melukai mereka, semua yang mendekatiku terlihat seperti musuh. Aku merasa penuh syukur kepada kesatriaku yang masih mengikutiku meskipun kondisiku seperti ini. Namun, dalam lubuk hatiku aku juga takut kalau akan melihat dan menyerang mereka sebagai seorang musuh nantinya. Ini salah, aku berteriak dalam pikiranku bahwa mereka bukanlah musuh tapi tubuhku memaksa untuk melukai mereka.

Dalam situasi seperti itu, dia muncul di depan mataku dan menyelamatkanku. Aku menyerahkan berat tubuhku pada tubuhnya dengan lega. Ini pertama kalinya aku di pegang oleh seorang pria. *badump* Aku bisa dengar suara detak jantungnya itu membuatku tenang. Aku ingin tetap berada dalam dekapannya selamanya seperti sekarang ini....

Wazu mengatakan bahwa Denoga yang memberiku alat terkutuk sedang berada di dalam hutan....

Dia adalah tunangan adik kecilku yang imut!!

Orang seperti itu tidak layak untuknya!!

Aku akan meminta ayah agar langsung membatalkannya!!

Hal yang membuatku cemas ialah Naminissa terlihat senang begitu dia dengar kalau Denoga adalah dalang insiden ini.... meskipun dia itu tunangannya, kenapa dia terlihat begitu senang?

Naminissa dan aku adalah kembaran, sejak dulu kami sering menyukai hal yang sama.... mungkinkah.... apakah dia juga jatuh cinta dengan Wazu!!

Denoga muncul dihadapan kami. Setelah dia melakukan semua ini, lancang sekali dia. Aku penasaran apa yang dia rencanakan kali ini.

Denoga memanggil segerombolan monster dengan sebuah bola hitam dan berubah dengan bola merah. Walau jika kau telah jadi sesuatu yang misterius, apa kau pikir bisa mengalahkan kemarahan kami dengan upaya seperti itu? Tidak masalah bahkan jika kau adalah putra almarhum raja!!

Masalah mengenai Denoga adalah masalah keluarga kerajaan kami jadi kami harus menyelesaikannya sendiri. Mengerti akan hal itu, Wazu akan menjaga Fluegel tetap sibuk untuk kami. Kekuatannya sebagai seorang petualang S-rank itu luar biasa. Kami mungkin bisa melakukan sesuatu jika kami menantangnya bersama. Fluegel adalah jenis lawan seperti itu. Akan tetapi, sebelum itu kami harus menyelesaikan persoalan dengan Denoga yang berubah.

Saat kami bertarung dengan Denoga, aku melihat Wazu dipukuli dengan buruk oleh Fluegel. Kau.... aku akan membunuhmu!!

Cakar Denoga datang mendekat ketika aku membiarkan pertahananku menurun karena mengalihkan perhatianku ke Wazu. Entah bagaimana aku berhasil menangkisnya tapi itu sangat berbahaya. Guhh, Aku harus berkonsentrasi bertarung dengan orang ini sekarang. Aku harus cepat mengalahkannya dan membantu Wazu!!!

Kerja sama kami sangat menakjubkan. Kami memiliki kombinasi yang menakjubkan seperti beberapa party petualang veteran. Wazu mengalahkan Fluegel ketika aku mengalihkan pandanganku kepadanya kali ini.

Seberapa kuat Wazu!? Suami masa depanku memang hebat!! Seberapa banyak kamu akan membuatku jatuh cinta!? Jatungku berdetak kencang hanya dari melihatmu!!

Hal yang tak dapat dipercaya terjadi lagi. Wazu yang telah mengalahkan Fluegel, juga menghancurkan kelompok orang dengan perisai aneh dan gerombolan monster sendirian.

Luar biasa!! Tolong peluk aku!! ....ups, konsentrasiku terganggu oleh kekerenan Wazu.

Begitu orang-orang di sekitar takjub, kami juga berhasil mengalahkan Denoga. Menggunakan kesempatan saat dia kehilangan keseimbangannya dan jatuh karena sihir penghalang Naminissa, aku melepaskan serangan pedang yang mematikan.

Pedangku membakar segalanya」 (Narellina)

Api dari sihir api berkobar pada pedangku. Aku menusukkannya ke tenggorokan Denoga dengan pegangan terbalik. Nyawa Denoga berakhir begitu saja.

Tapi situasinya tidak berakhir di sana. Penjaja yang mengenakan pakaian hitam membawa anak dragon yang berada pada kepala Wazu ke kota air panas utara. Tentu saja di sana.... jangan bilang kalau cewek yang dia sebutkan barusan adalah....

Kelihatannya Wazu akan meninggalkan negeri ini untuk menyelamatkan Meru. Aku menangkap kata "hadiah" dari Naminissa ketika bertukar percakapan. Karena itu, aku juga berjanji untuk bertemu dengannya lagi. Tidak baik mencuri start, Naminissa.

Setelah itu kami kembali ke Ibukota. Kami membuat Ayah dan Ibu untuk meminum ramuan yang disiapkan dibawah instruksi Navirio nii-sama, kesadaran mereka kembali tak lama setelah itu. Seluruh keluarga saling berpelukan. Aku sangat lega dari lubuk hatiku bahwa ini sudah berakhir.

Perdana menteri terkejut mendengar bahwa Denoga adalah dalang dari insiden ini. Meski dia menangis karena Denoga mati, tapi aku bertanya-tanya bagaimana perasaannya jauh di dalam hatinya.... Aku yakin dia juga berusaha membereskan keluarga kerajaan dari balik layar.

Beberapa hari kemudian, Naminissa dan aku berbaris bersama di depan ayah dan ibu yang akhirnya bisa bergerak. Kami akan menyampaikan hasil diskusi kami dari beberapa hari terakhir ini.

Orlando yang sejatinya temannya Wazu telah menjadi kesatria eksklusif baru kakakku. Tentu saja, sepertinya dia bergerak berkeliling sesuai instruksi dari kakak, karena itu mereka tidak ada di sini.

「Ayah, pria muda yang telah membantu kami, kami berpikir untuk mengejarnya dan menikahi dirinya, dapatkah anda membiarkan kami pergi?」 (Narellina)

「Ayah, Tolong kabulkan keinginan kami」 (Naminissa)

「Tentu, tidak masalah」 (Givirio)

Eh....? Bisa-bisanya anda mengizinkan kami pergi dengan mudah?

「Aku dengar tentang pria muda ini dari Navirio. Jika kalian berdua tidak keberatan dengannya, mengapa tidak? Tentang ayah sialan (perdana menteri) dan Anak sialan (Denoga) itu, kita tidak mengenali pertunangan dan sebagainya」 (Givirio)

「「Terima kasih banyak!!!」」] (Narellina / Naminissa)

Naminissa dan aku saling berpelukan dalam kebahagiaan.

「Namun, dia adalah rakyat biasa, Apakah itu tak apa?」 (Naminissa)

「Tidak masalah. Maksudku, kita sudah keluar dari keluarga kerajaan jadi jangan khawatir soal itu. Itu bermasalah dan aku tidak ingin diganggu oleh perdana menteri sialan itu. Aku akan menuju ke selatan dengan orang-orang yang bisa aku percaya dan orang-orang yang mau ikut dengan kami. Karena itu kita bukan keluarga kerajaan lagi~」 (Givirio)

「Haa~a....」 (Narellina)

Aku tahu kalau ayah itu orangnya masa bodoh tapi aku tidak berpikir dia akan pergi sampai sejauh ini.

「Bisakah aku juga menyampaikan kata-kata untuk kalian?」 (Mirellina)

「Apa itu, ibu?」 (Narellina)

「Kami belum bertemu Wazu jadi bawa dia untuk bertemu kami tanpa gagal, oke? Juga, aku ingin melihat wajah cucuku segera!」 (Mirellina)

「「Mengerti!! Tentu!!」」 (Narellina / Naminissa)

Cucu kah!! Mengerti!! Ketika kami berjanji pada diri kami sendiri di dalam hati, maid Naminissa datang ke dalam ruangan.

「U-Umm!! Permisi!! Leria-sama telah datang untuk melihat Naminissa-sama dan Narellina-sama」 (Kumia)

Leria-san? Apa terjadi sesuatu?