Bab 87 - Aku Tidak Bilang Tidak Akan Melakukannya



Haosui berbicara dengan suara kecewa seolah ia telah kehilangan minat ketika melihatku memeriksa kartu guild-nya secara mendalam.

「....jadi? Sekarang paham? Tak ada yang bisa menang melawanku.」 (Haosui)

「....Terus, kenapa kamu masih ingin melawanku?」 (Wazu)

Haosui mendongak dengan pandangan kosong saat dia berpikir, perlahan memandangku kembali dan sedikit memiringkan kepalanya.

「....karena tak ada hal lain untuk dilakukan?」 (Haosui)

Pengaruh iblisasi.... ma~, itu tidak mungkin. Mungkin karena ia jadi terlalu kuat dan tak seorang pun di sekitarnya yang cukup kuat untuk bersaing dengannya, ia merasa seperti kehilangan tujuannya.... ia hanya ingin bertarung karena tidak ada yang dilakukan.

Melihat Haosui yang seperti itu, dia tentunya tampak sudah kehilangan semangat hidupnya.

「....kamu juga tidak bisa menolak」 (Haosui)

「Kenapa begitu?」 (Wazu)

「Hmm....」 (Haosui)

Haosui menunjuk Meru.

「....aku melindungi anak itu. Merawatnya. Memberinya makan」 (Haosui)

Aku tidak bisa membalasnya ketika dia membawa masalah itu.... aku tidak bermaksud menolak tapi aku tidak yakin jika ini akan aman untuknya....

Karena dia merawat Meru, aku ingin menyelamatkan gadis kecil di depanku ini. Namun, aku tidak bisa memikirkan rencana bagus untuk mewujudkan itu saat ini.

「....Aku mengerti. Aku akan menerimanya, tapi bisakah kamu memberiku waktu?」 (Wazu)

「....kalau begitu 10 menit」 (Haosui)

「....Mengerti. Itu terdengar bag---- tu-tunggu!! terlalu cepat!! Kenapa hanya sepuluh menit?」 (Wazu)

「....satu jam?」 (Haosui)

「Tak ada bedanya!!! Maksudku, ayo atur itu di lain hari!!!」 (Wazu)

「....kalau begitu, besok?」 (Haosui)

「Beri aku waktu lebih?」 (Wazu)

「Muu.... kamu bilang sesuatu yang sulit....」 (Haosui)

「Kubilang tak ada yang sulit~~~!!!」 (Wazu)

Pada akhirnya.... kami menentukan untuk bertarung pada siang dua hari berikutnya.... haa~a....







Untuk sekarang, aku harus menemukan strategi jalan keluar selama dua hari ini. aku meninggalkan kamar sambil memikirkan hal itu. Di luar, seorang wanita dengan senyum seksi menatapku.

Ia mengenakan kain tipis yang seluruhnya tumpang tindih, terdapat ikat tebal yang melilit bagian perutnya, ini adalah pertama kalinya aku melihat pakaian semacam ini.

Rambutnya diikat ke belakang, ada juga beberapa hiasan emas disisiplan dibeberapa bagian di sana. Tahi lalat di bawah matanya menekankan wajah mempesonanya.

Karena ditatap oleh wanita yang begitu cantik, tanpa sadar aku membuat suara tegukan. Wanita tersebut perlahan berjalan menuju diriku.

Hah? Aku? Kemudian, dia anggun membungkuk dan memperkenalkan dirinya.

「Senang bertemu denganmu Wazu-san. Aku tuan dari kota Osen ini dan juga istri Grave, namaku Selena」 (Selena)

Shuu~~~ aku ingin tahu kenapa, aku langsung tenang.

「Senang bertemu dengan kamu juga, namaku Wazu. Jadi.... apakah istri Grave-san butuh sesuatu dariku?」 (Wazu)

「Ya, ada juga permintaan dari Grave. Berhubung penginapan untuk menginap sudah ditentukan, aku datang ke sini untuk memandu Wazu-san ke tempat itu」 (Selena)

「Oh begitu! Jadi, eng, tolong pandu aku」 (Wazu)

Aku menuju penginapan dibawah bimbingan Selena-san. Di jalan, Aku mendengar pria menjerit di suatu tempat yang jauh.

「Apakah kamu dengar jeritan barusan?」 (Wazu)

「Ya, sepertinya beberapa pria bodoh berusaha memasuki distrik pemandian wanita untuk mengintip」 (Selena)

Eh....? Tidak.... Tapi itu jeritan lho....

「Berhubung tidak ada tembok di kota ini, beberapa orang berpikir keamanan di kota ini kurang dan mereka pikir bisa mengintip wanita sampai ke isi hatinya. Faktanya, terdapat sejumlah besar jebakan, penghalang tak terlihat, penghambat kesadaran dari pihak luar, dll. berbagai cara telah digunakan. Bahkan jika penyusupnya adalah pahlawan selatan, dia tidak akan bisa memasuki distrik pemandian wanita tanpa izin dulu. Toko yang memasangnya bilang begitu.」 (Selena)

「Itu benar-benar ketat....」 (Wazu)

「Yea.... ketika memasangnya orang itu berkata "Search & Destroy tukang intip" kata yang sangat mengesankan」 (Selena)

「Search & Destroy? Apa itu?」 (Wazu)

「Hmm, tampaknya sesuatu seperti bunuh di tempat ketika ditemukan.....」 (Selena)

「N-G-E-R-I!!」 (Wazu)

Apa sebenarnya kata-kata yang terdengar menakutkan itu? Maksudku, aku penasaran apa yang terjadi pada pria yang menjerit tadi.... ma~, itu salahnya sendiri sih.







Kami kembali ke distrik pemandian campuran. Aku dipandu ke penginapan lantai tiga yang megah dan paling mewah di distrik ini.

「Eh? Apakah ini tempatnya?」 (Wazu)

「Ya, ini adalah penginapan yang kukelola, aku menyiapkan ruangan terbaik di tempat ini. Aku sungguh menyesal untuk kemarin karena tidak ada ruangan yang tersedia. Grave juga bilang kalau aku harus memprioritaskan tamu, tapi aku tidak pernah berpikir kalian semua akan menginap di gudang」 (Selena)

「Tidak, tidak masalah. Aku tidak memedulikan itu.」 (Wazu)

「Aku merasa lega jika kamu bilang begitu. Kalau begitu, aku akan menunjukkan ruangmu」 (Selena)

Setelah memasuki penginapan, staf-staf membungkuk pada Selena-san sebelum kembali ke pekerjaan mereka. Ada juga beberapa tamu yang mengenalnya kadang menyapa. Selena-san membalas dengan seksama sambil memanduku.

Ruangan yang kami masuki sangat luas dan permai, ruangan itu juga menggunakan perabotan yang tampak mahal. Sejujurnya, apakah sungguh tidak apa bagi seorang sepertiku menggunakan ruangan ini?

Namun, tampilan dari ruangan ini juga memukau, kurasa ini benar-benar layak untuk tinggal di ruangan dengan tampilan yang begitu bagus.

Pada meja di tengah ruangan itu, Grave-san sedang minum dengan santai sendirian. Melihatku datang, dia mengangkat satu tangan untuk mengundangku.

「Yo~ Wazu!! Apa urusanmu dengan Haosui sudah selesai? Maksudku, apakah itu Meru di atas kepalamu?」 (Grave)

「Yea, aku akan bertarung dengannya setelah 2 hari. Meru, itu Grave-san temanku. Ayo, katakan halo padanya」 (Wazu)

「Kyuii~」 (Meru)

「Ou~ Aku temannya Wazu, Grave. Salam hormat!」 (Grave)

Benar juga, mungkin Grave-san bisa memberitahuku sesuatu untuk memecahkan masalah ini.

Aku berpikir begitu dan bicara soal situasi Haosui, bola merah, dan apa yang terjadi pada orang yang menelannya. Grave-san yang mendengar itu mendongak berpikir setelah 「Hmm....」 dia mengalihkan matanya kembali padaku.

「Sesuatu yang seperti itu terjadi ya.... maaf tapi aku tidak bisa memikirkan apa pun. Bagaimana denganmu Selena?」 (Grave)

「Mari lihat, Haosui-san tidak menyebabkan masalah tentunya, di sisi lain, bisnis jadi lancar dari hasil penantang yang datang ke kota ini. Aku ingin dia kembali normal dengan aman jika mungkin.... tapi mohon maafkan aku. Aku juga tidak tahu cara apa pun untuk membantunya. Aku tidak bisa membantu apa pun, tolong maafkan aku」 (Selena)

「Tidak, tolong tak usah dipikirkan. Aku juga tidak bisa menemukan apa pun」 (Wazu)

Keduanya tidak bisa membantuku. Aku ingin tahu apakah Floyd tahu sesuatu. Dia tidak di sini, tapi ayo tanya dia untuk jaga-jaga. Namun, aku tidak tahu kapan dia kembali. Tapi bahkan Grave-san tidak tahu apa pun jadi aku tidak berpikir dia akan tahu.

Aku sudah tidak bisa memikirkan apa pun. Aku bahkan merasa ingin bertanya pada Dewa untuk membantuku sekarang....

Hmm....? Dewa....? Dewi....?