Hubungan Dengan Haosui


Hanya aku dan Haosui yang ada di ruangan ini sekarang. Haosui sudah meminta Meru, Grave-san, Selena-san dan Floyd meninggalkan kamar untuk memberi kami waktu.

(T/N: Meru Where?)

Karena Haosui masih belum dalam kondisi sempurnanya, aku menyuruhnya tetap di kasur seperti apa adanya. Aku mengambil kursi di samping kasur dan duduk di atasnya.

Sejujurnya, jantungku berdetak kencang karena sendirian bersama Haosui sekarang, tetapi aku berhasil tetap tenang entah bagaimana.

Aku duduk di kursi dan menatap ke arah Haosui, tetapi kemudian dia menundukkan kepalanya untuk menghindari kontak mata denganku.

「....terima kasih sudah menyelamatkanku!!」 (Haosui)

「....aku juga dengar bahwa kamu mendapat air mata white dragon-sama untuk menyelamatkanku.... terima kasih banyak!!」 (Haosui)

Apakah dia mendengarnya dari Selena-san? Karena aku hanya memberitahu Grave-san soal masalah ini. Yah, aku tidak keberatan sih. Aku membelai kepala Hoasui untuk menyampaikan bahwa dia tidak perlu cemas tentang itu. Rambutnya begitu halus dan nyaman.

Aku dengan lembut membelai kepalanya, tetapi dia tiba-tiba membuat suara *hyuu~* sementara wajahnya menjadi sangat merah. Mungkin itu hanya imajinasiku, tetapi aku melihat uap melayang dari kepalanya.

Eh? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?

Selagi memikirkan itu aku telah kacau, aku menarik tanganku dari kepalanya karena akan mustahil untuk berbicara seperti ini.

Haosui perlahan mengangkat wajahnya, dia menyentuh bagian yang aku belai dengan ekspresi gembira. Sambil melihat tindakannya, mata kami sekali lagi bertemu. 「Uu~u~u」 dia bersembunyi di bawah selimutnya lagi.



Setelah beberapa saat, Haosui akhirnya keluar dari selimutnya dan memberi tahuku sedikit tentang masa lalunya.

Aku membelai kepalanya lagi dengan senyuman untuk membuat dirinya merasa nyaman tanpa mengatakan apa pun. Untuk sekarang, aku tidak akan membawa-bawa masalah soal si penjaja. Aku terus membelai kepala Haosui sampai dia kembali tenang.

Haosui menatapku untuk memastikan aku masih di sisinya.

Aku masih di sini. Kalau begitu.... boleh aku bertanya sekarang?

「Dan lalu.... eng.... hal mengenai kau bakal jadi istri si pemenang....」 (Wazu)

「Nn, Aku akan.... aku akan menjadi istri Danna-sama~」 (Haosui)

Haosui mendekat padaku sambil menjawabnya secara beruntun.

「Tidak, bukan seperti itu... apakah Haosui tidak apa-apa dengan itu? Untuk tiba-tiba menjadi istriku? Apakah itu sebuah kondisi yang seenaknya ditaruh oleh penantangmu? Tentu, aku menang. Tetapi aku tidak mau memaksa Haosui menjadi istriku. Ini adalah hidupmu jadi lakukan apa yang kau ingin lakukan.... dan lagi, Haosui masih belum cukup umur untuk menikah.... eng, apa yang kubicarakan ini!?」 (Wazu)

「....itu artinya, apa kamu membenciku?」 (Haosui)

Aku kacau. Haosui berwajah sedih dengan air mata mengalir dari matanya.

「Bukan begitu!! Itu bukan apa yang kumaksud!! Aku memprioritaskan perasaanmu!!」 (Wazu)

「....apa kamu tidak menyukaiku?」 (Haosui)

「Tidak, yah.... bukannya aku tidak menyukaimu, tapi....」 (Wazu)

「Tapi....?」 (Haosui)

「Kita belum saling mengenal dengan baik....」 (Wazu)

「....kalau begitu, itu bukan masalah. Masih sekitar setengah tahun sampai kita bisa menikah. Pada periode itu, aku akan membuat Danna-sama tidak bisa hidup tanpaku lagi. Atau, apakah kamu punya istri lain?」 (Haosui)

Aku sedih sendiri karena perkataan itu.

「....yap, aku tidak melihat ada masalah. Bahkan jika kamu punya satu atau dua istri, aku akan meyakinkan mereka untuk membiarkanku juga menjadi istri Danna-sama」 (Haosui)

「Ha-Harem!?」 (Wazu)

Haosui begitu positif.

「Apakah ini benar tidak apa untuk Haosui? Eng.... menjadi istriku?」 (Wazu)

「Tidak masalah.... Karena aku jatuh cinta pada Danna-sama!!」 (Haosui)

Yah, masih ada waktu enam bulan untuk memikirkan semuanya. Ayo mulai dengan mengenal Haosui lebih baik....

Hmm? Eh? Kenapa aku agak menantikannya juga?

Pastinya, kupikir itu bukan keputusan yang buruk sama sekali. Aku juga ingin sebaik mungkin menerima perasaannya.... tetapi, langkah seperti apa yang harus kuambil....?

Selain itu, setelah mendengar perasaan tegas Haosui, aku juga merasakan sesuatu di dalam diriku. Aku tidak mengerti perasaan apa ini, tetapi kurasa jawaban akan datang seiring waktu berlalu.... pasti....

Setelah mengatakan itu, aku tenggelam dalam lautan pikiranku sendiri. Kemudian, Haosui mengeluarkan kartu guild-nya dan memberikannya padaku.

「....aku juga ingin berterima kasih ke Danna-sama untuk hal lain. Sebuah kemungkinan baru telah muncul setelah aku kalah dari Danna-sama」 (Haosui)

Aku menerima kartu guild-nya dan memeriksanya.

Nama: Haosui Tsurugi
Ras: Ryuujin (Pahlawan)
Usia: 14
HP: 1546 / 7691
MP: 257 / 659
STR: 759
VIT: 800
INT: 438
MND: 698
AGL: 761
DEX: 367

Skill:

「Raja Pertempuran」 Lv.Max (Kompleks)
「Raja Taktik」 Lv.Max (Kompleks)
「Penagaan」 (Unik)
「Sihir Unik: Naga」 Lv.Max (Unik) (saat ini tidak bisa digunakan)
「Pemulihan Super」 Lv.Max (Kompleks)
「Penguatan Tubuh」 Lv.7
「Daya Tahan Total」 Lv.8
「Kondisi Abnormal Tidak Berlaku」
「Pahlawan」
「Penembus Batas」 (Unik)



Hmm? Apakah nilai statusnya turun!?

Namun, aku merasa lega karena "Raja Iblis" telah menghilang dan berubah ke "Pahlawan". Apakah perbedaan statusnya karena itu? Tapi apa kemungkinan baru ini yang Haosui maksud?

Hmm? Ada skill baru di bagian paling bawah, di statusnya.

「Penembus Batas」 Ada apa dengan kata seru ini? Ini punya lingkaran bagus di atasnya....

Aku memeriksa skill penembus batas ini.

「Penembus Batas」 (Unik) = Skill untuk melampaui batas manusia. Batas maksimal status akan naik 1 digit.

(TL : For example, before = 999 / after = 9999)

Dengan kata lain, sepertinya Haosui saat ini bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya saat dia berlatih. Tetapi kenapa? Apakah ini karena dia kalah dariku?

「Karena aku belajar kekalahan dari Danna-sama.... aku yakin itulah alasannya」 (Haosui)

Apakah begitu? Yah, kemunculan skill ini adalah kenyataan. Itu bagus jika Haosui yakin akan alasan itu. Tetapi, masih ada hal yang menggangguku.

「Eng.... aku mengerti itu, tapi akankah itu jadi rumit jika kamu terus memanggilku Danna-sama?」 (Wazu)

「....tidak masalah karena Danna-sama akan jadi Danna-sama di masa depan」 (Haosui)

Begitukah? Yah, itu bagus sih. Aku mengembalikan kartu guild-nya.

「Tampaknya kamu masih tidak dalam kondisi sempurna, jadi beristirahatlah untuk sekarang!!」 (Wazu)

「Aku tau.... Aku akan baikan secepat mungkin jadi Danna-sama bisa mengajariku lagi」 (Haosui)

「Be-Benar juga....」 (Wazu)

Hmm? Pernahkah aku mengajari Haosui sesuatu? Aku tidak berpikir ada sesuatu yang bisa aku ajarkan padanya mengenai skill pertempuran.

Selagi memikirkan hal seperti itu, di luar kamar menjadi ribut. Menyadari ada sesuatu yang terjadi di luar, Haosui mengirim pandangannya menuju pintu.

Pintu terbuka dengan kasar *dobaan* Di sana, Grave-san datang bersama seorang gadis bertelinga binatang.

「Tolong aku!! Hao-chan....!!」

「Ma-chan....!?」 (Haosui)

Hmm? Kalian saling kenal?