Jalan Rahasia


Kami sampai di kerajaan Leganile. Meskipun kami terhambat oleh berbagai masalah di jalan, kelihatannya kami sampai lebih awal dari yang dijadwalkan. Sekarang, kami berdiri di tempat di mana kota bisa terlihat dengan jelas.

Sepertinya mustahil memasuki kota dan langsung menuju ke istana. Tentara dari faksi garis keras sedang menjaga gerbang kota.

Kami tidak bisa menggunakan gerbang karena kami tidak tahu apa yang akan terjadi kepada orang-orang yang disandera jika kami menerobos ke sana. Terlebih, kami tidak bisa membiarkan mereka tahu kami telah tiba.

Ketika aku bertanya ke Marao soal apa yang harus dilakukan, dia berkata ada jalan rahasia untuk memasuki kota di hutan yang agak lebih jauh, itu sudah disiapkan oleh orang-orang dari faksi moderat.

Kayaknya jalan rahasia itu terhubung ke persembunyian faksi moderat di dalam kota. Jadi, kami menuju ke tempat di mana jalan rahasia itu ditempatkan.

Jalan rahasianya tersembunyi dengan rapi di bawah guguran daun dan pohon mati. Jalannya tidak akan terlihat jika kau tidak mengetahui keberadaannya. Di bawah panduan Marao, kami memasuki jalan rahasia.

Jalan rahasianya cukup sempit sampai-sampai kepalaku hampir menyentuh langit-langit. Aku maju sambil menggendong Meru di tanganku. Berhubung dindingnya terlihat dirawat dengan baik, kami tak perlu kuatir soal guanya.

Sebuah obor juga disiapkan di dekat pintu masuk dan Marao berjalan di depan kami dengan obor itu. "ton ton ton ton ton" Marao mengetuk dinding dengan beberapa ritme ketika kami mencapai ujung jalan. Lalu, kami mendengar ritme yang sama dari sisi lain dinding.

「Siapa....?」

「Aku Marao!!」 (Marao)

Hanya berkata begitu, Marao menempatkan jarinya ke dalam lubang kecil yang terdapat di dinding. Tiba-tiba, dinding mulai bergerak setelah beberapa saat. Apa maksudnya itu?

「Dikonfirmasi. Selamat datang putri」

Cahaya merembes keluar dari sisi lain dinding dan menerangi kami. Cahaya yang mendadak itu merampas pandanganku untuk sesaat, ketika mataku terbiasa, aku bisa lihat kami di dalam basement, yang diterangi oleh lampu-lampu.

Ada 3 beastman di dalam. Seorang pria dan seorang wanita yang bertelinga anjing, yang lain adalah seorang pria bertelinga monyet. Si pria bertelinga anjing antusias berjabat tangan dengan Marao.

「Saya senang anda sehat-sehat saja」

「Kamu terlalu khawatir!! Aku hanya pergi sebentar untuk meminta bantuan dari Hao-chan」 (Marao)

「Tapi tetap saja, itu cukup lama.... jadi, di mana pahlawan Haosui? Aku tidak bisa melihatnya....」

「Maaf.... Hao-chan tidak bisa datang karena dia sedang tidak dalam kondisi bagus.... tapi penolong yang direkomendasikan oleh Hao-chan telah datang menggantikannya」 (Marao)

Marao bilang begitu dan menggerakkan tangannya untuk memperkenalkan kami, tatapan dari tiga beastman berkumpul padaku dan Grave-san. Aku menganggukkan kepalaku sebagai respon pandangan mereka.

Seorang wanita bertelinga anjing menatap kami dengan ekspresi tidak percaya karena suatu hal. Hmm? Apa kami sudah bertemu sebelumnya?

「Iura.... aku senang kau selamat!!」 (Grave)

Mengalihkan wajahku ke samping karena aku mendengar ucapan itu, ada Grave-san yang meneteskan air mata. Melihat reaksi wanita berkuping anjing itu, dia kemungkinan salah seorang istri Grave-san. Wanita itu juga meneteskan air mata saat melihat Grave-san adalah bukti lainnya.

「Grave.... Aku ingin bertemu denganmu....」 (Iura)

Kami menyaksikan keduanya berpelukan untuk merayakan keselamatan mereka. Selagi mereka sibuk dengan dunianya, aku mendekati Marao dan bertanya soal hal yang ada di benakku tadi.

「Marao, kau tadi menempatkan jari di dalam ke dalam dinding?」 (Wazu)

「Oh, itu....」 (Marao)

「Saya memeriksa bau. Kami para beastman punya hidung yang bagus. Saya rasa itu metode yang lebih bisa diandalkan untuk mengkonfirmasi identitas pihak lain ketimbang kata sandi」

Si pria bertelinga anjing yang berdiri di dekat marao menjawab. Aku pun berpikir begitu. Kata sandi dapat digunakan oleh siapa pun yang mengetahuinya. Namun, bau badan merupakan sesuatu yang unik yang setiap individu miliki dan berbeda dari yang lain. Ini tentu metode konfirmasi yang lebih bisa diandalkan ala beastman.

Melihat diriku puas dengan jawaban tersebut, si pria bertelinga anjing menawarkan jabat tangan.

「Senang bertemu dengan anda, saya Barro. Awalnya, saya adalah kepala penjaga di istana. Yah, saya telah menggundurkan diri dari posisi itu karena faksi garis keras mengambil alih istana. Kami, dari faksi moderat berjumlah sedikit, situasi saat ini sedang buruk. Untuk direkomendasikan oleh pahlawan Haosui, aku punya harapan tinggi terhadap anda」 (Barro)

Aku memandang beastman yang memanggil dirinya Barro sekali lagi, dia memang punya tubuh terlatih untuk menjadi kepala penjaga(ex), ada beberapa bekas luka di tubuhnya dan bekas luka besar di wajahnya sebagai bukti dia telah melewati banyak pertempuran.

Aku penasaran kenapa karakter seperti itu bergabung ke faksi moderat? Aku menerima jabat tangannya dan memperkenalkan diriku.

「Sama-sama, aku Wazu. Aku akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapanmu」 (Wazu)

Yah, kupikir segalanya bisa ditekan dengan mudah kalau aku menggunakan kekuatan. Tetapi itu akan sedikit bermasalah kalau ada banyak lawan. Terlebih, aku harus mengambil sandera ke dalam pertimbangan. Aku pun ingin dengar soal itu juga.

「Jadi, bagaimana situasi negara ini sekarang? Di mana sanderanya ditahan?」 (Wazu)

Saat aku berkata begitu, Barro menjawab dengan wajah masam.

「........Situasinya tidak bagus. Meskipun kami sudah menemukan lokasi sanderanya, hanya tinggal sedikit waktu yang tersisa. Orang-orang garis keras akan berangkat ke negara selatan sekitar lusa.....」 (Barro)

Sepertinya kami berada dalam situasi yang sangat menyedihkan.