Pengakuan Para Heroine


Sarona-san dan kelompoknya saling mengangguk kala aku menampakkan niat untuk mendengar.

「Baiklah, ayo mulai dariku」 (Sarona)

Sarona-san, Tata-san, Naminissa, Narellina dan Haosui, maju ke depan sedangkan yang sisanya mundur ke belakang.

Eh? Kenapa Naminissa dan Narellina juga berbaris bersama dengan mereka? Ini kan soal Sarona-san dan Tata-san yang mau menolakku sekali lagi, 'kan?

Mereka menarik napas dalam-dalam seakan mempersiapkan diri mereka, sementara tidak sadar aku memiliki pemikiran seperti itu. Aku mempersiapkan diriku....
「Aku sangat menyesal waktu itu. Oh~ menyesal ini untuk "maaf" waktu itu.... maaf, ah tidak lagi.... Aku mulai membangkitkan diriku ketika berada di hadapanmu.... tetapi aku ingin menyampaikannya dengan benar kali ini. Aku tentunya sudah berkata maaf waktu itu, tetapi sejenak setalah itu aku menyadari perasaanku sendiri. Ini benar-benar cerita yang menyedihkan. Tetapi aku bersumpah bahwa perasaan di dalam hatiku bukanlah sebuah kebohongan ataupun dusta. Setelah memberi tahumu perasaan ini, kuharap kamu bisa menerimanya.... fw~uh....

Aku mencintaimu Wazu-san. Aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku bersumpah di sini bahwa perasaan ini tidak akan pernah pudar」 (Sarona)



Eeeh....!?



「Aku sangat menyesal dengan apa yang Nenya sudah katakan. Itu terjadi karena aku tidak memberi tahunya tentang perasaanku dengan benar, dia tidak bersalah, salahkan saja diriku seorang. Tetapi perasaan ini takkan berubah. Aku telah tergerak ketika Wazu-san bilang akan menerima diriku apa adanya, hatiku telah terselamatkan hanya dengan perkataan itu. Kamu memberiku kebahagiaan yang kupikir melampaui yang bisa kugapai bahkan jika aku menginginkannya. Oleh karena itu, aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersama Wazu-san....

Aku mencintaimu. Terimalah hati dan ragaku ini. Aku ingin tetap bersama Wazu-san selamanya」 (Tata)



Ap....!?



「Pertama-tama, terima kasih atas bantuanmu saat itu. Kalau Wazu-sama tidak memiliki cincin itu dan tidak datang ke tempat tersebut, aku mungkin tidak akn hidup sekarang. Kamu adalah penyelamat yang sebenarnya. Tetapi, bahkan jika itu tidak terjadi, aku yakin bahwa perasaanku terhadap Wazu-sama akan tetap sama. Dikarenakan Meru diculik sesudah pertempuran itu, aku tidak memiliki waktu untuk memberi tahumu perasaanku. Jadi kali ini, di tempat ini, aku akan mengunkapkan perasaanku yang sebenarnya sebaik-baiknya. Ini bukanlah sebuah dusta....

Aku mencintaimu pada pandangan pertama. Dari saat kita bertemu, aku telah jatuh cinta dengan Wazu-sama. Kumohon terimalah diriku dan perasaanku ini」 (Naminissa)


Eee....!?



「Aku ingin mengatakan hal sama seperti Naminissa. Aku kehilangan akal dikarenakan pengaruh alat terkutuk, meskipun aku tau yang kulakukan salah, tetapi tubuhku tidak mendengarkanku. Namun, kau mengehntikanku kala itu. Aku terus terang berpikir bahwa aku benar-benar diselamatkan oleh dirimu. Kamu menyelamatkan dan mendekapku, perasaan untukmu ini bertunas dalam diriku sejak saat itu. Aku tak bisa menghentikan perasaan ini. Sepertinya sudap meluap sekarang jadi aku ingin memempatkan perasaan ini ke dalam perkataan. Aku ingin kaumenerima perasaan ini jika memungkinkan. Aku ingin kaumendekapku sekali lagi. Itulah yang kuharapkan....

Wazu, aku mencintaimu. Hatiku mencari dirimu. Perasaan ini sama sekali bukan kebohongan」 (Narellina)



Nn....? ? ? ? ?



「Perasaanku selamanya akan tetap sama.... Aku diselamatkan oleh Danna-sama dan mendapat tujuan baru untuk hidup. Kamu menunjukkan jalan padaku ketika aku kehilangan tujuan hidup. Aku ingin menjadi kuat seperti Danna-sama jadi aku bisa bertarung di sampingmu. Aku ingin menggunakan kekuatan ini untuk melindungi seseorang. Maka dari itu, aku ingin kamu memperhatikanku selamanya. aku ingin bersama selamanya dengan Danna-sama....

Aku mencintaimu.... Perasaan ini tidak akan berubah bahkan di masa depan. Aku ingin kamu menjadi suamiku yang sebenarnya!」 (Haosui)



Hah.....?????



Hmm.... hmm....? Kok aneh.... telingaku mendengar sesuatu tidak masuk akal.

Sepertinya semuanya baru saja bilang mencintaiku.... Oh, benar? Apakah ini adalah mimpi? Sebuah ilusi? Atau cuma sekedar lelucon?


Hmm? Kenapa ya.... semuanya tampak berusaha mencocokkan timing dan mengatakan sesuatu bersamaan....

Oh, aku ngerti!! 「Bercanda!!」, aku yakin semuanya akan mengatakan kata itu bersamaan ke wajahku.... Mereka membawaku ke ketinggian sehingga aku akan jatuh lebih keras.... Ini pasti akan menjadi luka yang tak terlupakan selama sisa hidupku.... haa~.... majulah.... lakukan sesuka kalian.... kekuatan mentalku sudah dibatasnya....



「「「「「Se~ no....」」」」」

A~aa.... penolakan besar ini akan tercatat dalam sejarah....

「「「「「Mohon nikahi kami semua!!!!!」」」」」



....................

「Eh? Kalian semua bukan datang untuk mencampakkanku?」 (Wazu)

「「「「「Dari mana pemikiran itu!?!?!?」」」」」

Eh? Hah? Bukan ya?

「「「「「Kami semua sangat mencintaimu!!!!!」」」」」

Menanggapi kata-kata yang keluar tanpa sengaja itu, semua orang langsung menjawabku.

Hah? Hah? Mari tenang dulu.... aku kebingungan.... Eh? Apa sebenarnya maksud mereka? Ini panik. 「Kau memanggilku?」 Panik-san timbul dalam kepalaku dan bertanya. Tidak, aku tidak memanggilmu. Kembalilah ke asalmu.... Aku benar-benar bingung sekarang seperti yang kukira.
「Tu-Tunggu.... biarkan aku memilah-milah pikiranku sebentar....」 (Wazu)

Dengan perkataan itu, semuanya memutuskan untuk mundur sementara.