Membersihkan 2



Hasilnya, tak ada yang menentang Grave-san menjadi raja negari ini. Sejak awal, tak ada yang namanya aristokrat di negara ini, yang seharusnya jadi kandidat pertama dari kelompok penentang. Sepertinya orang yang ngaku jadi raja dunia itu menganggap para aristokrat sebagai sebuah hambatan lalu melenyapkan mereka.

Yah, itu pun menguntungkan kami.

Lalu, pengangkatan raja baru terserah orang-orang yang tinggal di negara ini, tetapi tak ada juga keberatan dari warga. Malahan, Grave-san disambut dengan tangan terbuka.

Menyelamatkan para beastman yang berada dalam kota ini juga membebaskan warga yang sedang ditindas, upaya Grave-san tampaknya telah membuahkan hasil. Penduduk dengan senang hati menerima Grave-san sebagai raja baru.

Sekarang kami membuat persiapan untuk membebaskan kota lain dari prajurit-prajurit bodoh yang tersisa.

Terdapat momentum yang cukup menakutkan dari penduduk yang sudah begitu menderita. Nah, prajurit-prajurit bodoh itu punya bagian pekerjaan tersendiri. Mereka kabur demi menyelamatkan hidupnya saat tahu kalau raja yang ngaku-ngaku itu lengser.

Tampaknya ada beberapa orang yang layak di antara mereka. Tentara nasional sedang dirombak sekali lagi, berpusat pada orang-orang yang layak itu.

Karena adanya kemungkinan tentara yang melarikan diri menjadi bandit setelah ini, Grave-san... Maksudku Raja Grave, memerintahkan tentara kerajaan yang baru terbentuk untuk menaruh perhatian pada masalah ini.

Namun, masalah terjadi hanya padaku sekarang. "Sang titisan dari hitam dan putih(lol)", "Sang pembawa wahyu(lol)", "Sang bintang harapan dunia(lol)", dll. Panduduk dan para beastman memanggilku dengan nama itu sambil tertawa, tiap kali mereka melihatku.

Aku bertanya panggilan apa itu sebenarnya,

「Ini adalah ujian dari master baru saya!! Wazu-sama sang pembawa wahyu, bintang harapan dunia, titisan dari hitam dan putih!! Mari hadapi tantangan ini untuk membuktikan bahwa saya layak untuk melayaninya sebagai butler!!」 (Floyd)

......hal itu disebabkan oleh Floyd yang menyemburkan kata-kata tersebut dengan keras sambil melawan tentara.

Aku pergi untuk memberi Floyd tonjokan apik dengan amarah tetapi itu selalu dihindari. Pertarungannya berakhir sampai Sarona dan yang lain menghentikanku. Suatu saat, aku pasti bakal menonjokmu.

Setelah reuni yang meluluhkan hati antara ayah dan putrinya, aku mengusulkan kepada Raja Grave dan Deizu untuk membentuk aliansi dengan negara para beastman. Raja Grave sangat berantusias dengan usul ini. Hubungan antara keduanya tampak bagus karena bertindak bersama saat menyelamatkan kota.

Alasannya bukan cuma untuk membentuk aliansi saja sih. Karena negara ini mulai lagi dari nol sebagai negara baru, akan ada banyak orang yang meremehkan saat melakukan perdagangan. Tetapi bagaimana kalau ada penyokong untuk menjaga negara baru itu? Apa kau masih perlu kuatir kalau punya penyokong di belakangmu?

Yah, singkatnya "Kalau kau sembarangan menjual pertarungan ke negara ini, itu artinya kau juga akan membuat negara para beastman menjadi musuhmu!!"

Itulah perasaan yang kutangkap, Aku menerima kesan itu saat mendengar cerita dari Deizu. Bahkan Raja Grave pun punya istri beastman, jadi itu merupakan pro oposisi yang jujur. Raja Grave dan Deizu juga sudah mendiskusikan hal-hal mengenai aliansi sejak saat itu dan kini mereka tengah kembali ke negara para beastman untuk mengembalikan beastman-beastman yang telah diculik kepada keluarga mereka. Tentu perjalanannya juga ditemani oleh putrinya Deizu dan si bawahan Gido-san, dan tubuh-tubuh beastman yang mati dari basement lubang perangkap juga dibawa. Kalau saja aku tiba lebih awal mungkin ada kesempatan untuk bisa menyelamatkan beastman lain, tapi aku tidak bisa melakukannya.

Walaupun begitu, aku berterimakasih kepada Deizu, karenanya kita dapat menyelamatkan banyak beastman.

Soal orang yang ngaku-ngaku jadi raja dunia dan anak buahnya? Perlakuan untuk ketiga orang itu adalah hukuman mati sebagai hasil dari perundingan antara Raja Grave, Deizu dan penduduk. Yah, mereka sudah sangat menindas penduduk dan para beastman. Bisa dikatakan, mereka pantas mendapatkannya.

Apa yang kutemukan saat perundingan, pertama anak buah? Mereka berdua tampaknya adalah petualang rank A, yang mengubah pekerjaannya menjadi pembunuh (TL:assassin). Aku tidak tahu bagaimana dan di mana orang ngaku-ngaku jadi raja itu bertemu mereka, tapi sepertinya yang bertopeng lebih bergerak sebagai pembunuh, dan yang cewek sudah beberapa kali melakukan berbagai eksperimen tak manusiawi yang disebut penelitian sihir. Tampaknya yang cewek tahu cara memproduksi senjata kuno -Golem-, dan sudah membeli ore dari setiap tempat untuk memproduksi Golem dalam jumlah besar untuk berperang menggunakannya sebagai vanguard.

Informasi ini berasal dari Guild Petualang, sepertinya mereka aslinya punya prilaku bermasalah dan guild juga sedang mencari keberadaan mereka untuk dibuang (tl:dikeluarkan). Aku bersyukur kalau guild dapat membuang kedua orang itu menggunakan insiden ini, dan guild juga berjanji untuk bekerja sama dengan Raja Grave yang notabene seorang petualang S-rank.

Tidak ada yang spesial yang menyebutkan soal orang yang ngaku-ngaku jadi raja dunia. Awalnya keluarga bangsawan negera ini, tertarik oleh kekuatan Golem, dan mencoba menaklukan dunia. Dan hal yang berkaitan dengan Narellina, saat kutanya Narellina masalah ini—

「...hmm~... dia bilang melihatku pada Konferensi Kerajaan, tapi sejujurnya aku enggak ingat itu sama sekali」 (Narellina)

—jawabnya. Lagi pula dia itu raja bodoh yang tertarik oleh kekuatan Golem dan lepas kendali. Jujur saja, aku masih belum bisa memaafkannya atas apa yang dia lakukan pada Narellina. Mengingatnya saja membuatku marah. Dia sudah mati dan aku tidak mau mengingatnya juga, jadi mari berhenti saja.

Namun, ada kata yang pas untuk kejadian ini yang aku pelajari dari Kagane. Aku akan mengatakannya pada akhirnya...

「Penuhi kewajibanmu!」

Aku masih tinggal di negara ini. Dan tidak mungkin aku cuma bilang 「Ya, Selamat tinggal」 dan mendorong semuanya kepada Raja Grave. Aku memberi tahu mereka akan bekerja sama sebanyak mungkin. Jadi aku... lebih tepatnya aku , Sarona dan yang lain sedang membantu dalam membangun kembali kota.

Perbaikan dan merubuhkan rumah yang mana sudah menjadi puing-puing sedang diurus, kami sedang bertanggung jawab dalam menangani ladang sayuran baru dari ladang yang layu, sebagian besar aku menanam bibit buah dan sayuran bersama dengan Sarona dan Haosui, urusan Negara sedang ditangani oleh Naminissa, Narellina membantu Raja Grave, Tata bersama ibu-ibu rumah tangga sedang bertanggung jawab membersihkan pakaian dan distribusi makanan setiap hari, Kagane menghubungi perusahaannya untuk membantu dalam pengadaan persediaan dan menyediakan keseluruhan dukungan melalui penggunaan sihir.

Sarona meminta padaku untuk melatih mereka setiap kali kami punya waktu luang. Permintaan itu muncul setelah mereka tidak bisa bertarung dengan baik melawan Golem-Golem, jadinya mereka memohon padaku. Walaupun kau berkata begitu, aku cuma punya skill "Bertarung" aku tidak bisa mengajari mereka apa pun, aku hanya menggunakan kedua tangan. Entah apa ini bisa disebut latihan.

Namun, memang benar tidak ada yang dilakukan, kalau kau khawatir tentang apa yang harus dilakukan 「Kenapa nggak dicoba pakai mode "pendewaan"?」 Kagane menyarankan, "pendewaan" untuk berlatih dengan Sarona dan yang lain. Tidak apa-apa, baru-baru ini... terasa lebih baik, entahlah, apa aku masih manusia... Haa~ aku menyerah. Seperti yang kubilang, aku menghadapi mereka dengan "pendewaan"-

Yah, itu memang menakjubkan, mengerti di mana kekuranganmu dan mencari tahu cara agar bisa menjadi kuat.

Dalam mode "pendewaan" aku tanpa ampun melatih Sarona dan yang lain.

Seiring berjalannya waktu, selagi istri-istri Raja Grave dari seluruh dunia tiba di negara ini, aku berlanjut melatih Sarona dan yang lain selama hampir 3 bulan sambil membantu dalam pembangunan kota.