Cerita Senggang : Maorin



PS: Bab ini belum diedit, tapi silahkan dinikmati seadaya :)

Tak seperti sekarang, aku adalah gadis lemah dan pendiam saat aku masih kecil. Aku bangga jadi beastman dan jadi putrinya Papa, tapi... kenyataan kalau tubuhku tidak sesehat anak lain, membuatku jadi tambah frustasi.

Meski begitu, dengan kata-kata lembut, Papa bilang padaku untuk punya kepercayaan diri. Kau adalah seorang beastman dan putri yang Papa banggakan, katanya...

Aku bertekad untuk melatih tubuh lemahku sedikit demi sedikit karena perkataannya.

Pada awalnya aku tidak bisa melakukan jumlah push-up yang memuaskan. Akan selalu ada waktu dimana aku jadi depresi karena tubuhku tidak bisa bergerak seperti yang kuinginkan dan malah menangis. Tapi, aku tidak menyerah. Papa dan Mama juga tidak menyerah menyemangati diriku.

Lalu, saat aku menghabiskan hari-hariku untuk berlatih, ketika aku menyadarinya, aku sudah menjadi anak dengan ketangkasan yang tinggi di antara anak-anak yang usianya sama.

Selanjutnya, saat tubuhku menjadi cukup kuat untuk melakukan aktivitas apapun, aku mulai menunjukkan ketertarikan dalam seni pedang. Mama tampaknya punya pikiran aku hanya akan mempelajari seni pedang sebatas untuk bela diri.

Pada suatu hari, Papa membawaku berkeliling ke tempat latihan tentara nasional kami. Ada beberapa tentara yang kelihatan sangat keren. Begitu aku menyaksikan pemandangan itu, aku bisa merasakan sosok idealnya sebagai salah seorang dari mereka dan memutuskan untuk menapaki jalan pejuang.

Mama jadi sangat marah saat aku memberi tahunya kalau aku ingin sungguh-sungguh mempelajari seni pedang. Karena aku cewek, Mama bilang padaku untuk mempelajari pekerjaan rumah lebih dari seni pedang. Aku mengerti mama mencemaskan masa depanku tapi aku sudah membulatkan tekad.

Terlebih, aku cuma berpikir sedikit soal kriteria orang yang kucinta. Yah, aku tidak punya sih. Selain itu, aku hanya akan menerima pria yang lebih kuat daripada diriku.

Karena Papa bilang sesuatu yang bagus tentang diriku pada ibu, aku diijinkan untuk serius menekuni seni pedang dengan kondisi aku harus tekun membantu pekerjaan rumah Mama.

Beberapa tahun berlalu sejak aku mulai serius menekuni seni pedang. Dalam kurun waktu itu, aku mencoba berbagai senjata seperti pedang panjang dan pedang besar. Tetapi, pedang kembarlah yang membuat penggunaan terbaik kecepatanku, yang paling cocok untukku.

Untuk menyelaraskan tubuh dengan menggunakan pedang ganda mengarah ke kecepatan, oleh karena itu aku berlatih. Aku melakukan pertarungan bohongan melawan beastman lain dan bertempur memertaruhkan nyawa melawan monster. Tapi tentu saja, aku tidak akan pernah lupa untuk membantu Mama selama waktu itu.

Dengan pola seperti itu, kekuatanku menjadi terkenal di antara penduduk negeri beastman, tak ada seorang pun yang dapat menang melawanku lagi.

Namun, masalah berbeda timbul sehari di hari-hari itu. Pria yang merayuku muncul dari mana-mana. Tentu saja aku menolak mereka semua karena kebanyakan orang lebih lemah dariku.

Kalau boleh jujur, tak ada yang bisa membuat jantungku berdebar-debar. Meskipun mungkin tidak akan jadi seperti cerita dari buku bergambar, aku ingin mencari dan memutuskan teman masa depanku sendiri.

Aku menghabiskan waktuku membantu Mama, melatih diriku, dan masih menolak pelamar. Suatu hari, aku dengar percakapan menggelisahkan antara Papa dan paman Gio. Ada banyak orang yang menghilang dari desa dan kota di selatan. Sekedar mencari kebenaran, sepertinya penyebabnya adalah orang-orang dari negara selatan telah menculik mereka.

Aku pun langsung berlari ke selatan. Itu adalah cerita yang tidak bisa dimaafkan. Dan yang terpenting, aku punya kekuatan. Kekuatan untuk bertarung.

Aku menemukan kelompok mencurigakan di jalan ke selatan. Kelompok manusia yang diam-diam melakukan sesuatu di dalam hutan. Aku memastikan situasi dari atas pohon dan menyaksikan sejumlah beastman tertangkap dan terikat.

Dengan marah, aku dengan mudah mengalahkan beberapa dari mereka sampai akhirnya pria bertopeng muncul. Aku punya kepercayaan diri terhadap kekuatanku tapi aku kalah dari pria bertopeng. Air mata tak bisa dibendung dan mengalir dengan dua penyesalan karena dikalahkan dan tidak dapat menolong kaumku...

「Heeh... kalian bahkan tidak bisa mengalahkan satu cewek? Kalian beruntung aku kebetulan ke sini... Maa, cewek ini sempurna buat rekan latihan golem...」

Pria bertopeng itu mengatakan sesuatu tapi suaranya tidak bisa menggapai telingaku...

Dengan kerah perbudakan yang pas di leherku, aku telah dibawa melewati jalan gelap seperti labirin oleh si pria bertopeng, menuju ruang bawah tanah yang luas.

Ada begitu banyak boneka yang terbuat dari batu di dalam sana, dan sesuatu mirip suara bertempur juga dapat didengar dari sekitar.

「Ini tempat barumu. Yah, tolong hidup yang lama dan beri aku hiburan terbaik!」

Si pria bertopeng bilang begitu sebelum melempar pedang kembar padaku dan kembali ke jalan tadi.

Aku tidak bisa membangkang dia karena kerah perbudakan dan aku juga tidak tahu caranya kabur dari tempat ini. Aku berjalan menuju ke arah suara pertempuran terdengar.

Apa yang muncul di pandanganku adalah sosok seorang beastman yang kehilangan nyawanya karena tinju boneka batu. Jika aku lihat lebih dekat, ada banyak jasad para beastman yang mana mulai membusuk, berserakan di sana-sini.

「Ini... Hal seperti ini...」 (Maorin)

Aku gemetar dengan kemarahan. Aku menarik pedang kembar dan mencoba memotong boneka batu. Boneka batu itu pun menyerang balik tapi tidak ada alasan buat serangan selambat itu mengenaiku.

Serangan boneka batu tidak pernah mengenaiku tetapi seranganku juga tidak pernah menembus boneka batu. Bahkan tak ada goresan yang membekas ketika aku menebas mereka dengan pedang. Tapi, aku tidak mengendurkan pegangan pedangku...

Aku tidak tahu berapa hari yang telah berlalu... tapi ada sesuatu yang kumengerti dalam kurun waktu ini...

-Boneka batunya hanya bergerak untuk waktu tertentu.
-Makanan dijatuhkan dari lubang langit-langit.
-Kondisi fisikku dipelihara sampai batasan tertentu.
-Sepertinya pertarungan itu digunakan untuk mengonfirmasi performa boneka batu.

Meski aku tidak bisa menyangkal persaan kalau aku sudah digunakan untuk ketertarikan pria bertopeng, tidak banyak yang bisa kulakukan selama kerah perbudakan masih terpasang dileherku. Selama waktu boneka batu tidak bergerak, aku mengumpulkan jasad-jasad kaumku dan dengan damai mendoakan mereka...

「Aku berjanji... Aku pasti akan membawa kalian semua pulang ke rumah...」 (Maorin)



Suatu hari, seorang manusia jatuh dari lubang di langit-langit. Dia punya warna rambut hitam-putih, rona wajah sedang, dan mengenakan pakaian yang agak kotor, yang terbuat dari monster.

Aku begitu gembira ketika orang itu bilang padaku kalau Papa sedang datang kemari. Jika Papa ada di sini, aku yakin akan dapat menyelamatkan semua kaum kami. Para beastman yang wafat pun bisa kembali ke keluarga mereka.

Selagi aku jadi berbahagia karena berita itu, tiba-tiba hawa dari pria berambut hitam-putih berubah. Sepertinya dia sedang menonton sesuatu barusan...

Semua boneka batu di depan mataku hancur seketika...

Keamanan semua jasad kaumku dijamin oleh sesuatu...

Lalu, dia membawaku keluar dari tempat ini untuk ketemu Papa...

Aku jadi tetap linglung karena rentetan kejadian yang terpampang di hadapanku. Aku terbang dengan momentum mengerikan dan kemudian memasuki ruangan berbarengan dengan suara ledakan. Semua rambutnya, seketika berubah seputih salju. Aku ditinggalkan bersama gadis-gadis yang kelihatannya adalah rekannya. Hanya ada satu gadis di sampingnya. Aku penasaran hubungan seperti apa yang mereka punya...

Aku menangkap sosok pria bertopeng yang sudah mengalahkanku. Namun, si pria bertopeng tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan si (bekas) pria berambut hitam-putih. Dia dilibas dalam sekejap.

Kelihatanya, gadis di hadapanku ini tampak sudah disakiti oleh orang-orang itu sehingga membuat dia jadi sangat marah. Dadaku berdebar tak karuan ketika melihat pria yang luar biasa kuat...

Kalau dipikir lagi, Papa pernah bilang sekali padaku kalau beastman sangat mudah terpikat oleh kekuatan...

Kalau dilihat dengan hati-hati dia memang punya wajah yang imut... Ditambah, fakta kalau dia begitu marah karena gadis-gadis di hadapanku telah dilukai, meninggalkan kesan yang dalam padaku... Aku mau dia jadi marah untuk diriku juga...

Yap! Sudah kuputuskan! Dia adalah suami masa depanku...

Aku bertemu kembali dengan Papa dan pulang ke negaraku untuk mengembalikan jasad para beastman ke keluarga mereka. Namun, hatiku tertinggal dengan dia jadi aku kembali ke negara di selatan setelah mati-matian membujuk Papa dan Mama.

Untuk menembakkan perasaan ini. Untuk menyadari kekuatannya. Aku bertarung melawan pria yang kucinta... Yah, hasilnya secerah hari...