Dewi Kembali Sekali Lagi


Bukan sebuah ilusi bahwa jumlah orang di tempat ini telah bertambah.

Di depan mataku, ada Sarona-san, Tata-san, Naminissa, Narellina, Haosui, dan.... Dewi telah bergabung sebelum semua orang menyadari itu.

「Kapan anda ke sini!?」 (Wazu)

「Eh? Baru saja?」 (Dewi)

Kenapa pakai nada bertanya?

「Wazu-sama, siapa dia? Kalau dipikir-pikir, sepertinya ada seseorang mirip dia di medan pertempuran sebelumnya....」 (Naminissa)

Naminissa bertanya tentang Dewi.

「Dia adalah wanita yang memaling bibir Danna-sama tadi....」 (Haosui)

Anggota harem masa depanku mengambil sikap pertempuran seketika sambil menyebarkan niat membunuh. Kata-kata tersebut bisa diterapkan untuk Haosui sendiri.

「Fufufu.... mengarahkan niat membunuh padaku, yang seorang dewi.... apa kalian siap dengan konsekuensinya?」 (Dewi)

Berkata begitu, Dewi mengambil kuda-kuda dengan wajah gembira. Dia mengangkat tangannya sambil berdiri dengan satu kaki. Dewi, apa yang kaulakukan!?

(TL : I guess something like Crane Stance from Kung Fu. Here is the image for reference http://www.egreenway.com/qigong/images/crane7x.jpg )

「Dewi? Lain kali, pakailah kebohongan yang lebih baik!」 (Tata)

Tidak ada cahaya di mata Tata-san. SERAM!! Tubuhku mulai bergetar karena alasan yang berbeda dari sebelumnya....

「Tu-Tunggu dulu!! Dia adalah yang asli!! Dia adalah Dewi asli!!」 (Wazu)

「「「「「Kamu tidak usah bohong hanya untuk melindunginya!!」」」」」

Tolong percaya padaku~!! Oi, Dewi-sama!! Ini bukan waktunya untuk depresi!!

「Aku berkata apa adanya!!」 (Wazu)

「「「「「Eeh!?!?」」」」」

Mengapa kalian tidak mempercayaiku? Kalian semua sujud saat dia muncul dalam pertempuran, bukan? Hmm? Ngomongin soal itu, aku tidak bisa merasakan aura seperti waktu itu dari Dewi saat ini. Aku bertanya saat mendekatinya.

「Aku tidak merasakan kekuatan dewi dari anda, apa yang terjadi....?」 (Wazu)

「Ya.... kekuatan diperlukan untuk memperkuat segel sedikit melampaui harapanku....」 (Dewi)

Segel? Apa yang kau bicarakan? Aku sebenarnya ingin menanyakan itu, tetapi ayo hentikan karena sepertinya aku akan terjebak dalam masalah jika dia berbicara lebih jauh.
「Wazu, menjauhlah darinya!! Aku tidak bisa membunuhnya kalau begini」 (Narellina)

Tolong berhentilah mengatakan sesuatu yang berbahaya!!

「Te-Tenanglah.... Dia beneran seorang dewi.... Dia sudah menolongku....? Sejak waktu yang lama dalam berbagai masalah.... contohnya....」 (Wazu)

「Hey, kenapa kamu menghentikan ucapanmu? Meskipun aku sudah bekerja keras!! Meskipun aku sudah menghujani Wazu-san dengan banyak berkah!!」 (Dewi)

「Oh benar!! Itulah yang terjadi. Aku menerima banyak berkah!! Aku mampu hidup sampai sekarang, itu semua berkat Dewi-sama ini....

walau aku tidak ingin mengakuinya, sih」 (Wazu)

*fu~fu* Dewi membusungkan dadanya pada perkataanku. Semuanya mengalihkan mata mereka ke Dewi tersebut, sepertinya mereka sudah yakin untuk saat ini.


「Jadi, beliau adalah dewi asli ya.... Lalu, aku ingin mendengarnya, rambut Wazu-sama berubah jadi hitam-putih begini, apakah ada hubungannya dengan anda?」 (Naminissa)

Apa!? Aku juga ingin tahu itu.

「Oh, itu? Itu efek dari "Pendewaan"」 (Dewi)

「 .... 」 (Wazu)

Kau mengatakannya seolah bukan apa-apa!! Atau itulah pikirku. Tetapi dia adalah seorang dewi yang mengatakan itu.

「Pendewaan?」 (Naminissa)

Naminissa menunjukkan wajah kebingungan. Yah, karena Dewi sudah mengatakan itu, dan aku pun merasa tak enak karena terus merahasiakannya dari mereka, aku dengan jujur menjelaskan kedua status dan skill-skill ku.

Aku hampir tidak bisa disebut manusia lagi, jadi tak bisa dipungkiri jika mereka bakal membenciku karena ini....


「Jadi begitu, Wazu-san itu kuatnya tak terukur」 (Sarona)

「Kuat~」 (Tata)

「Aku yakin dengan kekuatanmu」 (Naminissa)

「Aku ingin bertarung satu kali」 (Narellina)

「....Tolong latih aku」 (Haosui)

Eh? Semuanya menganggapnya positif?

「Wajah itu, apakah kamu pikir kami akan berubah pikiran setelah mengetahui fakta ini?」 (Sarona)

「Perasaan kami takkan pernah berubah」 (Tata)

「Malah sebaliknya, kami bersyukut kamu memberi tahu ini dengan terbuka kepada kami」 (Naminissa)

「Pecayalah pada kami」 (Narellina)

「.....Kami ini istri masa depannya Danna-sama」 (Haosui)

「Terima kasih.... Terima kasih sudah menerima diriku!!」 (Wazu)

Kami saling menatap dengan wajah tersenyum. aku pengen nangis....

「Hei!! Jangan lupakan aku!!」 (Dewi)

Dewi muncul di hadapanku dan menghalangi pandanganku. Meskipun suasananya jadi begitu enak sekarang....

「Dewi-sama, aku minta maaf sudah meragukan anda sebelumnya」 (Naminissa)

Naminissa membungkukkan badanya. Semuanya mengikutinya dan membungkukkan badan mereka juga.

Dewi melihat adegan itu dan berkata 「Tidak apa, selama kalian mengerti~」 dan tertawa dengan bahagia *guhehehe*, yang mana tidak terlihat seperti seorang dewi sama sekali....
(TN: ane malah teringat Jabami Yumeko -_-)

「Bisakah aku menanyakan hal lain kepada Dewi-sama?」 (Naminissa)

「Hmm, katakan apa itu?」 (Dewi)

Dewi menaruh jari telunjuk pada bibirnya dan kemudian memiringkan kepalanya. Oi, jangan kebawa suasana!!

「Bila Wazu-sama didewakan sepenuhnya, itu.... apa yang akan terjadi dengan masa hidupnya?」 (Naminissa)

「Hmm? Masa hidup? Hal seperti itu akan lenyap, kita lagi bicara soal jadi Dewa, lo....」 (Dewi)

Aku pun berpikir begitu~. Akan jadi seperti itu~. Jika memungkinkan, aku ingin hidup dengan masa hidup manusia.... Kurasa itu mungkin mustahil.... setelah aku jadi mampu mengaktifkan Pendewaan dengan kehendakku sendiri.... Aku yakin presentase ras manusiaku hampir tidak tersisa.... Aku penasaran apakah aku harus menyerah jadi manusia kali ini....
「....lenyap....」 (Sarona)

Ekspresi Sarona berubah gelap setelah mendengar jawaban Dewi. Hah? Kenapa?

「Hahaha.... aku ngerti.... aku ngerti....」 (Dewi)

Sepertinya Dewi itu sudah memahami sesuatu. Tolong jelaskan itu padaku!!

「Kekhawatiranmu itu dapat dimengerti. tetapi ketika Wazu-san menjadi dewa, dia bisa membuatmu jadi sepertinya dan kalian semua akan bisa tetap bersama selamanya」 (Dewi)

「「「「「Kalau begitu, enggak ada masalah!!」」」」」

Semua orang tersenyum di wajah mereka pada saat yang sama.... apakah kalian semua menghawatirkan itu....? Namun, jika kita bisa tetap bersama selamanya.... menjadi seorang dewa tidak terlalu buruk....

「Jika Wazu-san menjadi dewa, kami bisa bertemu kapan pun ♪ ♪ ♪」 (Dewi)

Hmm? Kenapa ya.... kok aku tiba-tiba tidak mau jadi dewa.... selagi aku memikirkan hal itu, Dewi menengok ke belakang ke arahku lagi....

「Kalau begitu, waktu perwujudan hampir mencapai batasnya jadi aku akan kembali lagi」 (Dewi)

Dia tersenyum dengan Bahagia kepadaku.

「Aku akan kembali, Aku pasti akan kembali!! Jadi tunggulah diriku!!」 (Dewi)

Dewi-sama berubah menjadi cahaya dan menghilang ke dalam kartu guild-ku seolah tertelan.

Eh? Apakah kau kembali ke sana....?