Bab 1. Penguatan Pahlawan - 1



Setelah dia menerima kalau dia harus berurusan dengan tubuh skeleton(botak dan impoten) mulai dari sekarang (meskipun dia berpikir kalau itu adalah sebuah pencapaian tertinggi dalam ketenangan), Lee Shin Woo mulai bersungguh-sungguh meneliti statusnya.
Jika kamu mengetahui tentang musuh dan tentang dirimu sendiri, kamu tak perlu takut dengan hasil dari seratus pertempuran. Sudah jadi prinsip dasar untuk mengetahui diri sendiri sebelum memasuki medan tempur. Meskipun dia masih kurang dalam hal nyali untuk benar-benar mencari musuhnya.

[Lee Shin Woo]
[Skeleton Normal Yang Diberkati Oleh Tuhan]
[Lv - 1]
[Strenth - 13, Agility - 13, Health - 13, Magic - 3]
[Skill Pasif - Jantung Siluman Lv1]
[Skill Aktif - Penguatan Tulang Lv1]

'Aku ngerti kalo aku ini skeleton, tapi yang diberkati ini maksudnya apa?'

Seperti yang diperkirakan, dia lebih peduli soal kelasnya. Tak peduli bagaimanapun dia memikirkannya, ini bukanlah berkat, melainkan kutukan. Apa sebenarnya berkat ini? Ketika dia pelan-pelan memikirkannya, sebuah rangkaian teks muncul, seperti halnya ketika dia memanggil jendela status.

[Kamu adalah seorang skeleton yang diberkati dan dibuat oleh Tuhan. Dengan begitu, kamu tidak akan terkena kerusakan dari sihir suci, dan sebagai gantinya menerima 1.5x tingkat pemulihan normal.]
[Kamu tidak terpengaruh oleh kutukan, selagi masih diberkati oleh Tuhan. Tubuhmu kebal terhadap semua kutukan.]

"nggak nyangka bakal ajib!"

Kemampuan itu sangat pas dengan kata berkat! Malah tidak akan aneh rasanya untuk mengganti istilah 'skeleton' dengan istilah 'malaikat'. Tapi Tuhan seharusnya menjadikan dia seorang malaikat sejak awal... Dia sia-sia berpikir, dan beralih ke item selanjutnya.

'Umumnya, memulai pada level satu itu alami. Terus buat kemampuan fisik atau sihirku... Aku nggak tau standar di sini, jadi gakpapa lah.'

Dia melewati level dan stat lalu memeriksa skillnya, yang mana mencerminkan negosiasinya dengan Tuhan. Dia punya satu skill pasif dan satu skill aktif, kemudian Lee Shin Woo memeriksa skill pasif dulu.

[Jantung Siluman Lv1 (Pasif)]
[Jantungmu tak bisa dilihat, maupun dipegang. Kamu kebal terhadap kondisi status mental, dan kamu akan dibangkitkan kembali meskipun tubuhmu hancur berkeping-keping. Tiap kebangkitan akan meningkatkan level skill sebanyak 1. Tiap level skill akan meningkatkan semua statmu sebanyak 3. Namun, kamu akan benar-benar hancur mana kala skill mencapai level maksimal(Lv100)]

Satu dari beberapa rahasia telah terungkap. Dia penasaran kenapa dia begitu sabar meski telah dilempar ke dalam situasi seperti ini, dan itu semua gara-gara skill ini! Namun, berhubung skill itu bisa membantunya untuk bertahan di situasinya saat ini dan tidak akan merugikannya, dia menerima realita dengan cukup mudah.

'Jadi, tubuh abadi yang sempurna itu mustahil? Tapi dengan ini...'

Ini berarti dia punya 99 nyawa? Yah, sepertinya dia tidak akan mati dalam keadaan biasa. Terlebih, tiap kali dia mati, dia akan mendapat bonus stat tambahan. Bukankah ini adalah kemampuan yang memaksanya untuk tabah dengan dirinya jadi skeleton?
Tentu, dia tidak tahu apa yang akan terjadi jika tubuhnya hancur menjadi beberapa bagian sekaligus, atau apa mungkin mati beberapa kali dalam satu waktu. Dia punya pertanyaan lain seperti itu, tetapi karena itu adalah pertanyaan yang tidak bisa dipecahkan sekarang, dia memutuskan bahwa dia harus memecahkan masalah itu nanti. Lagian, sebenarnya lebih baik untuk tetap tidak terpecahkan selamanya.

[Penguatan Tulang Lv1 (Aktif)]
[Mengorbankan sebuah tulang, atau sebuah potongan perlengkapan tulang guna memperkuat tulangmu atau perlengkapan tulangmu. Kamu bisa menyerap pengalaman dan ingatan spesial dalam tulang. Semakin tinggi levelnya, semakin efektif pula penyerapannya.]

Yang terakhir adalah skill yang secara 'teoretis' akan membolehkan Lee Shin Woo untuk tumbuh tanpa batas. Tetapi kenapa dia merasa bersemangat waktu melihat itu?

'Nggak mungkin tau efeknya kalo aku nggak dapat tulang terus aku coba sendiri...'

Sambil memikirkan itu, sebuah rangkaian teks tiba-tiba muncul di depan matanya.

[Sebuah quest telah dihasilkan!]

"Ah, quest."

Jujur saja, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan quest karena dia tidak tau ke mana harus pergi. Mungkin questnya sudah menunggu untuk momen ini. Konten questnya juga sangat cocok untuk dirinya.

[Pintu Masuk Kekaisaran Bawah Tanah]
[Tempat dimana kamu tiba adalah lorong luar dari Kekaisaran Bawah Tanah, yang mana efek dari kutukan hampir tidak ada. Namun, para penjaga Kekaisaran selalu berpatroli di area ini. Mau itu membasmi atau menghindari itu terserah kamu, tetapi teruslah ke dalam, dan temukanlah persembunyian yang memiliki kekuatan Tuhan.]
[Hadiah Quest: Minimap.]

"Minimap, ya..."

Dia penasaran seperti apa minimap itu, dan lorongnya hanya ada satu arah. Tidak akan buruk jika dia menemukan persembunyian, dan dia juga tidak benar-benar punya alasan untuk mengabaikan quest itu.
Dia masih marah kepada Tuhan yang telah membuat dia seperti ini, tetapi karena dia tidak mau kalah dengan tersesat. Lee Shin Woo memutuskan untuk mengikuti isi dari quest sementara ini.
Tetapi ketika dia mau menggerakkan tubuhnya, sebuah mayat hidup muncul dari jauh di dalam lorong.

[Berpatro..li... Apa tidak ada... pahlawan di mana pun...]

Beruntungnya, itu adalah skeleton yang terlihat mirip seperti Lee Shin Woo; namun, tak seperti dirinya, mahkluk itu membawa tombak tulang putih yang layak(pakai), dan karena mahkluk itu dalam keadaan memakai perlengkapan, kondisinya lebih baik daripada Lee Shin Woo.
Mengejutkan bahwa skeleton yang terdiri dari tulang-belulang itu dapat berbicara dan fakta kalau dia bisa mengerti apa yang mahkluk itu bilang, tetapi sekarang bukan waktunya untuk terkejut karena hal itu.

[Skeleton Soldier - Lv1]

Ketika dia melihat penampilan mahkluk itu, kelas dan levelnya muncul di depan mata Lee Shin Woo. Tapi tunggu dulu. Mahkluk itu hanya level 1 padahal kelihatannya itu harusnya punya paling tidak level 5?

"Gimana bisa levelnya 1?"
[Hm... Suara... tidak jelas...]

Dia malah bicara nyaring karena keterkejutannya bahwa skeleton itu hanya level 1. Sang skeleton, yang beberapa meter jauhnya, segera mengalihkan kepalanya menuju dia. Mahkluk itu melihat dia, meskipun tidak punya mata.

[Skeleton... Aku belum pernah lihat... newbie?]
"..."

Di momen yang super singkat itu, Lee Shin Woo memikirkan hal yang terhitung jumlahnya.
Pihak lawan levelnya 1, dan aku level 1 dengan stat tinggi, jadi apa aku harus melawannya, pikir dia. Di sisi lain, pihak lawan punya senjata. Bukankah nanti sulit bagiku, yang nggak tau seni beladiri apapun, untuk mengalahkannya dengan tangan kosong? Dia segera sampai pada satu kesimpulan.

"Iya, aku newbie! Senang bertemu denganmu!"
[Newbie, ya... Senang... bertemu... denganmu...]

Jika musuh salah sangka dan menganggap dia sebagai sekutu, maka tidak ada perlunya untuk membuang keuntungan itu! Lee Shin Woo menyambutnya dengan riang, dan sebaik yang dia bisa, lalu perlahan mendekatinya.
Sang Skeleton Soldier juga mendekatinya, seolah-olah tak ada musuh di sekitar.

[Tulangmu... sungguh bersih...]
"Tulangmu juga... uh... kokoh."
[Makasih...]

Sang Skeleton Soldier tampak senang dengan pujian itu, dan dengan tangan yang tidak memegang tombak, mengusap kepalanya, sambil mengeluarkan suara tajam. Ketika dia melihat itu, mata Lee Shin Woo(yang tidak ada) berkilau. Ini adalah kesempatan terbaiknya! Dia dengan cepat merenggangkan kedua tulang lengannya, lalu mencuri tombak itu. Sang skeleton panik waktu senjatanya disambar dalam sekejap mata.

[Apa... yang kau lakukan...!]
"Maksudnya aku itu pahlawan newbie!"

Berhubung dia belum pernah belajar cara menggunakan tombak waktu dia masih hidup, Lee Shin Woo hanya mengayunkan tombak itu seperti pemukul dan menyerang sang skeleton. Ketika tombak itu mengenainya, tulangnya sendiri merasakan daya pantulan yang besar dan dia melakukan yang terbaik agar tidak melepaskan tombak itu.

[Kau... penghianat! Kau... bersama Dewi!]
"Siapa yang mau sama nenek itu!"

Lee Shin Woo akan membalas dia nanti karena sudah mengubahnya jadi begini. Cuma masih mustahil sekarang!
Lee Shin Woo mengayunkan tombak, memfokuskan semua amarahnya pada Tuhan ke dalam ayunannya sambil mengeratkan giginya. Namun, sang skeleton akan menjerit tiap kali ia terkena tombak itu, dan mengejutkannya ia tidak mundur, malah bertahap semakin mendekat.

"Bukankah ini terlalu sulit untuk seseorang yang levelnya 1?"
[Dasar penghianat!]

Lee Shin Woo kaget melihat sang skeleton yang begitu cepat sampai di hadapannya, dan mengayunkan tombak itu dengan segala kekuatannya, untuk menyerang skeleton itu. Namun, sang skeleton dengan mudah menghindari serangan yang jelas, melempar tubuhnya ke depan, dan menabrak dia!

"Ugh!"

Waktu Lee Shin Woo terpukul oleh pukulan tegas lawannya, dia dengan menyedihkan menjatuhkan tombak itu, dan itu jatuh ke tanah. Meskipun dia itu hanya tulang, tidak, mungkin karena dia hanya tulang, sakitnya tambah parah.
Yang bikin lebih parah lagi, ketika dia dengan susah payah berhasil berdiri, dia melihat sang Skeleton Soldier telah mendapatkan tombaknya dan sedang mengarahkannya ke dia. Meski muncul retak di berbagai tubuhnya karena serangan Lee Shin Woo, semangatnya tak kalah dari seorang Death Knight.

[Eksekusi... penghianat...!]
"T-Tunggu dulu, Paul! Ingatlah masa-masa bahagia kita...!"
[Eksekusi!]

Tombak sang Skeleton Soldier terbang menuju tengkoraknya, menghancurkannya berkeping-keping. Benar-benar serangan bagus, dibandingkan dengan serangan tak karuan Lee Shin Woo. Serangan itu adalah critical hit yang sempurna.

[Pengeksekusian selesai. Kembali... berpatroli...]

Sang Skeleton Soldier memastikan bahwa Lee Shin Woo memang sudah hancur, dan ia tampaknya berpikir kalau dia sudah mati, lalu ia menganggukkan kepala dan berbalik. Namun, di sepersekian detik selanjutnya, potongan-potongan tengkorak Lee Shin Woo yang tersebar memancarkan cahaya redup, berkumpul di satu tempat, dan pulih.

[Jantung Siluman naik menjadi level 2. Semua stat meningkat sebanyak 3.]
[98 level tersisa sampai level maksimal.]

Lee Shin Woo mendapat kembali kesadaran dalam sepersekian detik dan berdiri tanpa suara. Rongga matanya yang kosong sesaat berkerlip dengan api samar sebelum menghilang.
Dia dengan hati-hati membuka dan menutup tinjunya, dan kemudian menyerang skeleton yang tanpa pertahanan dan bergerak lambat dari belakang.

[Kau...!?]
"Urgh...!"

Jika dia belajar sesuatu dari kekalahannya, maka itu adalah kelemahan terbesar skeleton ada di kepala mereka. Lee Shin Woo bahkan tidak berusaha untuk menyambar tombak kali ini. Dia menyerbu di jarak yang dekat, mengepalkan telapaknya menjadi tinju, dan menggedor tengkoraknya seperti orang gila.

"Mati! Mati!"
[Keuaaahk!?]

Sang Skeleton Soldier menjerit dan mengayunkan tombaknya, tetapi mereka terlalu dekat membuat tombaknya tidak efektif. Tombaknya melayang di udara beberapa kali, dan tak lama kemudian dibuang, mahkluk itu merespon dengan tinjunya, tapi saat itu, sudah terlambat.
Shin Woo tidak tau berapa kali dia memukul kepala lawannya, tetapi retakan yang dia buat sejauh ini tiba-tiba memancarkan suara retak dan melebar, menghancurkan tengkorak.

[Kamu telah memburu seorang Skeleton Soldier Lv1.]

Bahkan setelah pesan muncul di depan matanya, Lee Shin Woo tetap waspada, tetapi waktu dia melihat sang Skeleton Soldier tak bisa mempertahan tubuhnya lagi, dan mulai hancur, dia baru bisa melepas ketegangan dalam tubuhnya dan jatuh ke tanah.
Walaupun tubuh seorang mayat hidup tidak merasakan lelah, pikiran yang hanya tinggal di dalam tubuhnya benar-benar goyah.

"Aku harusnya nggak ngeremehin dia."

Dia yakin kalau dia sudah melakukan segala yang dia bisa untuk persiapan. Tetapi ada jarak yang tidak bisa dijembatani dalam skill antara dia dan sang Skeleton Soldier.
Tombaknya menghancurkan tengkorak Lee Shin Woo hanya dengan serangan tunggal, dan dia harus menyerangnya beberapa kali sebelum dia bisa melakukan hal yang sama. Perbedaan itu membuat dia harus mati sekali.

'...apa boleh buat kalo aku udah mati satu kali. Aku cuma perlu nggak mati lagi.'

Lee Shin Woo menguatkan semangatnya, yang telah lelah karena pertarungan sengit. Satu Skeleton Soldier tidak lebih dari monster tingkat rendah di Kekaisaran. Jika dia menyerah di sini, dia tidak akan jadi apapun.

"Hoo."

Dia bersusah payah mengerahkan kekuatan ke tulangnya lalu berdiri. Kemudian, dia melihat 3 rampasan perang yang tersisa di tempat sang skeleton menghilang.
Salah satu dari item yang tersisa adalah tombak tulang putih yang ia pakai, yang lain adalah sebuah koin hitam, dan yang terakhir adalah sebuah tulang yang tersisa tanpa hancur. Lee Shin Woo tanpa sadar menjulurkan tangan dan meraih mereka.

[Kamu telah mendapatkan sebuah Lv1 Bone Spear.]
[Kamu telah mendapatkan Tulang Lengan Skeleton Soldier.]
[Kamu telah mendapatkan 10 Perium.]

Apa ada gunanya uang di sebuah kekaisaran yang cuma terdiri dari mayat hidup, pikirnya. Itu adalah pertanyaan pertama yang melintas dalam benak, tapi sekali lagi, dia punya sebuah kantong kulit di atasnya, meskipun dia hanya tulang-belulang.
Lee Shin Woo mengangkat bahu dan memutuskan untuk menaruh koin ke dalam kantong. Kini, satu-satunya hal penting yang tersisa adalah dua rampasan perang.

[Bone Spear.]
[Lv1]
[Durability: 93/100]
[Attack Power: 5 - 15]

Bone Spear itu tetap kokoh, meskipun berbenturan dengan tulang beberapa kali selama pertempuran. Terdapat sebuah rincian penting: adanya level pada item. Tidak, ada lagi.

[Apakah kamu ingin mengorbankan tombak tulang agar memperkuat tulangmu? Kamu bisa memilih salah satu tulang untuk diperkuat: tulang jari kaki, tulang kaki, tulang jari tangan, tulang rahang atas, dan tulang rahang bawah.]

"Gak."

Tampaknya mungkin untuk perlengkapan tulang digunakan untuk memperkuat tubuh, tetapi dia mati-matian butuh senjata sekarang, jadi dia melewatinya. Terlebih lagi, masih ada sisa barang yang bisa memperkuat tubuhnya.

[Apakah kamu ingin mengorbankan Tulang Lengan Skeleton Soldier untuk memperkuat tubuhmu? Kamu bisa memperkuat tulang lengan.]

Lee Shin Woo memeriksa sekitarnya sebelum dia menganggukkan kepalanya. Di lorong yang sunyi, tanpa ada suara semut merayap.
Yah, dia sudah membunuh penjaga yang sedang patroli, jadi akan ada jeda waktu sebelum yang lain datang untuk memukul*. Setelah dia memastikan keamanannya, dia bergumam dalam hati.

"Perkuat."

(*TL: kalo kamu ngerti olahraga baseball.)