I Become Peerless After I Threw My Whole Paycheck At A Real-life Gacha Web Novel Bahasa Indonesia


←Sebelumnya

Bab 3: Merebut Kembali Jepang

Episode 37 - Dungeon

Tokyo

Kota yang menderita korban paling banyak di seluruh Jepang, keadaannya saat ini seperti kota hantu.

Aku berdiri tepat di tempat tanah biru gelap yang misterius itu muncul.

Waktu aku bilang mau pergi ke Tokyo, Sakamoto bertanya padaku apakah Pasukan Bela Diri bisa bantu-bantu, tapi aku menolaknya dengan sopan.

"Kami hanya akan membebanimu, kan?"

Adalah kata-kata yang dia katakan padaku. Namun dia juga mengerti bahwa mencegah korban yang tidak perlu menjadi prioritas utama, jadi dia setuju aku pergi sendirian.

Seperti yang Sakamoto katakan, di hadapanku ada lubang yang sangat besar. Seolah-olah mengundang orang-orang untuk masuk ke dalam. Setelah menggunakan Detection untuk memeriksa bagian dalam lubang hitam pekat itu, aku jadi yakin kalau lubang itu membentang ke bawah dan membentuk struktur layaknya labirin.

"Jujur saja menyebutnya Dungeon mungkin benar-benar gambaran yang cukup akurat untuk tempat ini..."

Aku meraih tanganku ke dimensi lain milikku dan mengeluarkan Class Slate. Class Slate yang aku ambil adalah Explorer . Jika Dungeon ada maka wajar saja jika class Explorer juga ada.

Aku mengetuk Class Slate dan kemudian memeriksa [Skill Class].

Explorer Lv1

[Skill Class]
Sorcery Rank SSS | Gelar"Raja Penyihir"
Healing Rank SS
Magic Combination Rank B
Mapping Rank F

'Jadi [Skill Class] milik Explorer adalah Mapping ya... kurasa itu bakal berguna dalam penaklukan Dungeon. Aku bisa pake Detection supaya bisa dapat gambaran kasar tentang tata letak dan posisi makhluk hidup, tapi kalo mau lebih detail masih mustahil...'

Aku kemudian memasuki lubang besar. Kegelapan yang bersemayam perlahan-lahan menyelimuti tubuhku.

◇◇◇◇◇◇◇◇

"Hmm... Apakah seseorang memasuki wilayahku?"

Bayangan misterius yang bersembunyi dalam kegelapan menunjukkan sebuah percikan ketertarikan, namun percikan itu segera padam. Dikarenakan, tidak peduli berapa banyak serangga yang masuk ke dalam wilayahnya, pada akhirnya tidak ada yang berhasil menemuinya... Itu adalah fakta yang tak terbantahkan.

◇◇◇◇◇◇◇◇

Lantai 5, Dungeon.

"Fiuh aku akhirnya berhasil sampai di lantai 5. Nggak kebayang kalo bakal ada banyak Undead di sini..."

Aku menghela nafas sambil melihat peta tiga dimensi yang melayang di atas tangan kananku. Awalnya aku dengar kalau mungkin akan ada banyak monster, tapi nggak peduli berapa banyak monster yang aku bunuh, mereka akan terus bermunculan satu demi satu.

'Jadi aku rasa para Undead yang nyerang ke permukaan, semuanya berasal dari sini ya... Aku jadi yakin kalo pemimpin mereka seharusnya ada di sekitar sini.
Tetep aja... Peta 3D ini sangat berguna.'

Dengan itu aku tahu jalan yang rumit dan posisi monster layaknya punggung tanganku. Meskipun aku masih di lantai 5, aku sudah tau semuanya sampai lantai 8 dipetakan. Dan

"Class Explorer sudah aku maxin... Ini beneran tempat leveling yang bagus..."

Mengatakan itu, aku memeriksa bagaimana [Skill Class] telah berubah.

Explorer Lv99

[Skill Class]
Mapping Rank F → Rank C

Sihir yang diperoleh : Appraisal (I) x 2, Cold and Heat Resistance (I) x 1

Mapping telah naik jadi C. Aku rasa itu mungkin akan cukup untuk menaklukkan Dungeon ini.

"Baiklah, Class selanjutnya adalah..."

Aku segera tau Kelas apa yang akan aku pilih selanjutnya. Setelah mengeluarkan Class Slate, aku segera mengetuknya. Akhirnya Class yang selalu ingin aku coba!

Sage Lv1

HP 1416/1416
MP ∞/∞
Strength 554
Defense 378
Magic Defense 780
Agility 420
Dexterity 711
Wisdom 1568
Luck 563

[Skill Class]
Sorcery Rank SSS | Gelar "Raja Penyihir"
Healing Rank SS
Magic Combination Rank B
Mapping Rank C
Magic Library Rank F

SR Sage! Class SR biasanya butuh waktu yang lama untuk naik level jadi aku telah menunda menggunakannya, namun, Dungeon ini dipenuhi dengan EXP, dan juga di akhir dungeon kemungkinan akan ada Boss Monster.

'Jadi [Skill Class] dari Sage adalah Magic Library ya... Aku ingin tau apa fungsinya. Yah, aku mungkin akan tau setelah naikin ranknya sedikit.'

◇◇◇◇◇◇◇◇

Sejak dulu aku selalu di sini... Dengan jangka tahun yang tak terhitung jumlahnya, ingatanku perlahan mulai memudar, tapi itu bukan sesuatu yang aku khawatirkan. Aku hanya perlu memberikan energi sihir ke tanah ini dan terus-menerus menciptakan Undeads.

Aku sendiri tidak tau, tapi aku merasa kalau itu adalah misiku. Dan aku tidak pernah meragukannya.

Hari ini, seperti hari-hari lainnya aku hanya menunggu di kegelapan untuk memenuhi kewajiban... namun, tiba-tiba api yang tak terhitung mulai muncul dan membakar dinding dan tanah tempat ini, membersihkannya dari kegelapan itu.

"Apa itu...?"

Ketika aku menoleh ke atas, di sebelah pintu masuk wilayahku, aku melihat sesosok pria berdiri sendirian di sana.

"Maaf ya, tempatnya gelap sekali jadi aku pengen agak terang sedikit."