I Become Peerless After I Threw My Whole Paycheck At A Real-life Gacha Web Novel Bahasa Indonesia


←Sebelumnya

Bab 3: Merebut Kembali Jepang

Episode 38 - Raja Abadi

Mayat itu berdiri di atas gundukan mayat lain. Aku bisa merasakan kalau kekuatan sihirnya merembes ke seluruh Dungeon.

Sekilas, ia tampak seperti penyihir yang hanya meninggalkan kerangkanya. Di tangannya, ia memegang tongkat yang bagus, dan memiliki banyak perhiasan di leher dan jari-jarinya.

"Apa kamu penguasa tempat ini?"

Makhluk itu nggak merespon dan hanya terus menatapku, seperti sedang mencoba menilaiku. Aku akhirnya menggunakan Appraisal kepada makhluk itu juga...

Raja Abadi
Great Magician Lv 3121
■ ■ ■
■ ■ ■

Yang ini pasti susah! Levelnya jauh lebih tinggi daripada levelku, dan aku bahkan nggak bisa memeriksa statusnya dengan Appraisal-ku.

'Apa sihirku bisa melukai dia!? Kurasa aku harus mencobanya... '
"Naga api!!"

Naga raksasa itu muncul dan terjun langsung ke arah monster itu!! Biasanya sihir itu sudah cukup untuk membakar monster apa pun... Namun, sama seperti aku pikirkan...

Api memantul di depan tangan monster itu. Api itu nggak bisa menyentuhnya sama sekali, seolah-olah dia dikelilingi oleh semacam gelembung. Apakah ini…

"Penghalang!!?"

Itu sama dengan Skill Unik yang aku miliki.

'Apa dia juga punya?'

Tepat saat aku memikirkan itu, monster itu sedikit membuka mulutnya dan dengan suara lirih, mulai melantunkan sesuatu yang terdengar seperti kutukan.

[Napas Pembusuk]

Asap ungu kebiruan tiba-tiba muncul dan mulai terbang ke arahku dengan kecepatan tinggi. Namun, karena aku juga memiliki Penghalang dan Imunitas Keadaan Lengkap, skill itu nggak berhasil.

Ekspresinya nggak berubah sama sekali, tapi kurasa dia pasti juga kaget dengan apa yang baru saja terjadi, mungkin...?

'Tetep aja, aku nggak menyangka bisa paham apa yang dikatakannya... apa dia bisa ngomong bahasa Jepang? Dia itu nggak kayak lagi ngomong, tapi kayak pikirannya langsung ditransfer ke aku...
Hm!? Apa ini karena Telepathy!?'

Ini adalah momen ketika aku menyadari kalau aku benar-benar dapat menggunakan Telepathy untuk berkomunikasi dengan monster yang memiliki kecerdasan.

"Kobaran Halilintar!!"

[Petir Hitam!!]

"Peluru Penghancur!!!"

[Api neraka!!!]

Dengan liciknya, kami saling bertukar mantra demi mantra! Namun jelas kalau sihirku terdosok!! Sepertinya monster itu lebih baik daripada aku di bidang sihir.

Aku berpikir untuk menghentikan waktu dan menyerangnya, kalau aku menghentikan waktu maka aku nggak akan bisa menggunakan sihir atau Manipulasi Gravitasi. Itu karena jika sesuatu terpisah, walau sedikit saja, dari tubuhku selama keadaan itu, benda itu akan kehilangan semua fungsi dan kekuatannya.

Dalam skenario terburuk, aku selalu bisa menghentikan waktu dan hanya memukulnya dengan tinju, tapi, tinjuku nggak punya Partikel Sihir di dalamnya... Dan aku pernah dengar kalau senjata yang nggak punya kandungan Partikel Sihir, nggak bisa memberikan kerusakan pada monster.

Dan juga mengingat tingginya level monster ini, tinjuku punya lebih kecil kemungkinan untuk berhasil.

Di tengah semua perkiraan itu, situasinya perlahan mulai berubah...

[Api neraka!!!]

"Api neraka!!"

[Petir Hitam!!]

"Petir Hitam!!"

Aku jadi bisa menggunakan mantra yang sama. Mantanya menjadi lebih kuat juga, tau-taunya aku akhirnya bisa bertahan sendiri...

'Apakah ini efek Imitation!?'

Setelah pertarungan sihir berubah menjadi kontes diam, pihak lain mulai agak kesal.

[Siapa kau! Bagaimana kau bisa menggunakan sihirku!?]

"Kamu akhirnya mau bicara ya?"

Aku mendekat ke Raja Abadi. Setelah mendarat, aku akhirnya berhasil melihat wujudnya lebih jelas lagi, setelah itu aku melanjutkan berbicara.

"Gara-gara Undeadmu, permukaan sana jadi sangat susah di tinggali lho. Aku mau memintamu untuk menghentikan..."

[Aku khawatir tidak bisa melakukan itu... Itu adalah tugasku untuk terus membangkitkan Undead!!]

"Siapa yang ngasih kamu tugas itu?"

[‥‥‥‥‥‥]

Tanpa menjawab, Sang Raja Abadi mengangkat tangannya ke langit...

"Mampus aku!!"

Di sekitar Raja Abadi, aura hitam mulai memancar keluar seperti air mancur, dan sejumlah besar energi mulai terbentuk di udara. Dengan level Imitationku saat ini, aku nggak mungkin bisa meniru sihir kelas tinggi itu.

[Helheim!!]